Panyabungan (HayuaraNet) – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi akhirnya menerima aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Madina yang berunjuk rasa hari ini di ruang Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kompleks Perkantoran Bupati Madina, Panyabungan, Rabu (18/10) sore.
Sesuai janji wabup Madina, dia akan menerima mahasiswa yang demo pukul 15.00 WIB. Terlihat, sebagian mahasiswa masuk ke ruangan tersebut dan sisanya berdiri di luar ruangan.
Para jurnalis yang sejak awal menantikan pertemuan ini ternyata tak diberi kesempatan untuk meliput secara langsung. “Belum ada perintah,” kata salah seorang personel Satpol PP yang berjaga di pintu ruangan.
Usai memasukkan sejumlah mahasiswa, personel tersebut menutup pintu ruangan.
Aksi pertama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tak mendapat tanggapan dari bupati dan wakil bupati. Oleh karena itu, mereka kembali melakukan aksi serupa, Rabu (18/10).
Dalam aksi kali ini, BEM se-Madina memulai aksinya dengan demo di depan Kantor Bupati Madina dan meminta Wakil Bupati Atika Azmi untuk keluar ruangan dan meladeni mahasiswa berdebat mengenai penanganan stunting di kabupaten ini.
“Ayo keluar ibu Wakil Bupati, mari berdebat dengan kami mahasiswa dan jelaskan bagaimana dengan penanganan stunting,” ujar koordinator aksi Khoirul Amri Rambe dalam orasinya sebagaimana dilansir dari Warta Mandailing.
Sama seperti aksi sebelumnya, mahasiswa kembali membawa replika keranda mayat sebagai bentuk protes atas ‘matinya hati nurani’ pejabat terkait penanganan stunting di Bumi Gordang Sambilan. (RSL)