Panyabungan (HayuaraNet) – Pembangunan dua proyek besar di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hampir rampung. Kedua proyek itu adalah Bandara Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukit Malintang dan Pasar Baru Panyabungan di ibu kota kabupaten. Ratusan miliar rupiah telah digelontorkan untuk tujuan peningkatan ekonomi masyarakat melalui dua item itu.
Sebelumnya, Todung Mulia Lubis sebagai ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) saat kunjungan ke bandara menyimpulkan lapangan udara tersebut akan beroperasi tahun depan, tepatnya Maret 2024.
“Sudah kami lihat, progres pembangunan bandara cukup bagus. Sesuai timeline yang disepakati, insyallah Desember 2023 bisa mencapai 100 persen, baik pembangunan terminal maupun landasan pacu,” katanya, Jumat (28/7) lalu.
Tak hanya Todung, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution pun sebelumnya menyampaikan optimisme serupa. Bahkan wakil bupati peraih dua rekor MURI itu dapat memastikan pembangunan bandara akan rampung Desember 2023.
Saat kunjungan ke sana pada 26 Juni 2023 lalu, Atika mendapatkan informasi progres pembangunan masih di angka 34%. Dengan waktu sekitar enam bulan, dia berkeyakinan pembangunan bandara ini selesai tepat waktu.
Kini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Madina Parlin Lubis meyakini pembangunan pasar baru Panyabungan akan rampung Desember 2023. Dengan demikian, bangunan yang telah lama diimpikan pedagang ini akan bisa digunakan awal tahun 2024.
“Desember 2023 ini pembangunan drainase dan paving blok direncanakan akan rampung. Awal 2024 ini akan dibagi kiosnya. Jadi, diestimasikan berfungsi pada Februari atau Maret 2024,” jelas Parlin Lubis di hadapan pedagang yang mendatangi kantor Bupati Madina, Senin (07/8).
Kedatangan pedagang yang didominasi perempuan ini dalam hal meminta kejelasan pemfungsian Pasar Baru Panyabungan yang seperti tak kunjung selesai pembangunannya. Di sisi lalin, mereka resah dengan tindakan orang-orang tak bertanggung jawab yang sering menjarah dagangan.
Untuk diketahui, tahun 2018 lalu terjadi kebakaran yang meluluhlantakkan Pasar Baru Panyabungan. Selama proses pembangunan ulang pasar, para pedagang yang sebelumnya berdagang di pasar tersebut direlokasi ke belakang bangunan.
Tak hanya keamanan dagangan, mereka juga mengeluhkan kondisi jalan yang berlumpur. Akibatnya, banyak pembeli enggan masuk ke pasar dan memilih tempat lain yang lebih mudah dijangkau.
Parlin mengatakan, pihaknya akan segera ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan merumuskan solusi sehingga pedagang tetap nyaman sebelum pindah ke Pasar Baru Panyabungan. (RSL)