Panyabungan (HayuaraNet) – Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Erwin Efendi Lubis turut menanggapi kekecewaan warga Desa Sengkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, yang unjuk rasa di areal perkebunan sawit PT Rendi Permata Raya.
Dia menilai kalau semua pihak mau mencari solusi, pasti akan ditemukan kesepakatan. “Kalau mau cari solusi pasti selesai,” katanya di Panyabungan, Selasa (21/3).
Erwin pun mengingatkan agar manajemen perusahaan tidak menunjukkan sikap arogan dan mau menang sendiri. “Kalau hanya memperhatikan pendapat perusahaan, berarti mereka tak memikirkan nasib warga. Ini namanya congkak alias arogan,” jelasnya.
Ketua Partai Gerindra Madina ini mengaku prihatin dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Dia berharap kedua belah pihak bisa duduk bersama dengan mengedepankan musyawarah tanpa ngotot-ngototan agar aktivitas kembali normal.
“Ini bisa selesai, asal ada itikad baik masing-masing pihak. Perusahaan jangan menang sendiri, pemerintah daerah memfasilitasi, dan masyarakat juga mau mendengarkan dan melaksanakan keputusan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ketua DPRD menilai perusahaan tidak semestinya berlindung berlindung pada peraturan terbaru yang menyebutkan tidak ada hak dan kewajiban perusahaan mana pun mengeluarkan plasma di dalam HGU.
“Jika dilihat peraturan sebelumnya, setiap pemilik izin lokasi harus mengeluarkan bagian masyarakat melalui plasma minimal 20 persen,” lanjutnya.
Kepada masyarakat, Erwin meminta untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang bisa merugikan diri sendiri dan berurusan dengan hukum.
Sebelumnya diberitakan unjuk rasa yang dilakukan warga Singkuang I masih berlangsung sampai hari ini, Selasa (21/3). Akibat demo ini, aktivitas PT Rendi lumpuh. Bahkan pada Senin (20/3) malam, ratusan pengunjuk rasa menginap di sekitar areal perkebunan.
Ketua Koperasi Hasil Sawit Bersama (HSB) Sapihuddin kepada wartawan mengatakan, pihaknya baru membuka portal di gerbang perusahaan jika sudah ada keputusan yang dapat diterima masyarakat. (RSL)