Tekan Prevalensi Stunting di Sumut, Alumni Golkar Institute Teken MoU dengan CPSI

Medan (HayuaraNet) – Sebagai bentuk kepedulian dan keikutsertaan secara aktif dalam menekan prevalensi stunting di Sumatera Utara (Sumut), alumni Golkar Institute Sumut angkatan I menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia (CPSI).

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilaksanakan di Kantor DPD I Partai Golkar Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan dan disaksikan oleh Sekretaris Golkar Sumut Datok Ilhamsyah dan Ketua Umum Yayasan CPSI dr. Cashtri Meher, Rabu (8/6) kemarin.

Ketua Alumni Golkar Institute Sumut angkatan I Hj. Sri Silvisa Novita Shah menjelaskan, pihaknya akan turut menyosialisasikan penyuluhan stunting dan menciptakan alat peraga.

“Fokus utama adalah ibu- ibu hamil dalam rangka pencegahan dan pemutusan mata rantai stunting di Sumut,” katanya.

Sri Silvisa mengungkapkan, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ada 13 dari 33 kabupaten kota di Sumut berstatus merah atau memiliki prevalensi stunting di atas angka 30 persen.

Ia menambahkan, sebagai langkah awal, alumni Golkar Institute Sumut akan bergerak ke Kabupaten Langkat dan Tanjungbalai.

“Setelah itu, barulah bergerak ke kabupaten kota lain di Sumut yang memiliki prevalensi stunting di atas 30 dan 20 persen alias berstatus merah dan kuning,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Golkar Sumut Datok Ilhamsyah mengapresiasi Yayasan CPSI yang telah memilih Partai Golkar untuk bekerja sama dalam pencegahan stunting.

“Padahal, masih banyak partai lain, tapi Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia memilih Partai Golkar untuk bekerja sama,” sebutnya.

Datok Ilhamsyah berharap kerja sama yang terjalin di antara dua lembaga tersebut bisa memberikan dampak positif dala upaya memutus mata rantai stunting.

“Dengan adanya MoU ini, insyaallah stunting dapat diatasi di Sumut,” tutupnya.

dr. Cashtri Meher menjelaskan, MoU dilaksanakan salah satunya untuk mengidentifikasi kasus stunting secara ilmiah dan non ilmiah.

“Landasannya melakukan penelitian yang dilakukan badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO),” ujarnya.

Untuk diketahui, Golkar Institute adalah pelatihan kepemimpinan untuk politisi muda Indonesia dengan tujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan, pemahaman politik dan ekonomi, agar dapat menjadi pemimpin transformasional yang inovatif, berintegritas, memiliki etos kerja yang baik, berdaya saing, memiliki mindset global, dan berkomitmen mewujudkan good governance. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai