Tak Pandang Prioritas, PUPR Terkesan Asal Bangun Jalan

Panyabungan (HayuaraNet) – Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Mandailing Natal (Madina) terkesan asal menunjuk ruas perbaikan jalan tanpa terlebih dahulu melakukan kajian prioritas. Hal ini terlihat dari pembangunan ruas jalan Pemda-Sipalangka di ujung timur Jazirah Panyabungan, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Madina.

Pasalnya, peningkatan ruas jalan dengan biaya mencapai Rp 3,4 miliar itu jarang digunakan warga. Selain itu tak terlihat permukiman warga di sepanjang jalan. Di sisi lain ada banyak ruas jalan penting yang butuh perbaikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Misalnya, jalan di Desa Aek Mata, Desa Sopo Batu, atau Desa Aek Banir yang sudah rusak parah.

Tak hanya itu, dalam papan informasi proyek yang masuk dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Madina tahun 2022 dengan nama Peningkatan Jalan Komplek Perkantoran Pemda-Sipalangka itu tak menyebutkan panjang jalan yang sedang dibangun.

Papan Informasi Pengerjaan Ruas Jalan Perkantoran Pemda-Sipalangka (Beritahuta).

Mengutip Beritahuta, wartawan sudah dua kali melihat langsung proses pengerjaan pembangunan jalan tersebut. Setiap ke sana, tidak terlihat ada kendaraan atau warga lalu-lalang. Pertama pada, Selasa (20/9), hanya terlihat rekanan sedang melakukan perataan jalan menggunakan satu unit tendem roller (stoomwals).

Kedua, Sabtu (8/10), selama dua jam di lokasi—sekitar pukul 14.00 sampai 16.00—hanya ada satu pengendara sepeda motor lewat, itu pun pasangan muda-mudi. Sementara itu pemborong terlihat sedang mengerjakan talut pada salah satu sisi jalan. Selain itu mereka sudah mencor jalan menurun yang begitu curam. Sepanjag jalan sudah diratakan, tapi belum diaspal.

Seorang ibu pemilik warung di Dusun Hutagodang, Desa Aek Marian, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina—sekitar dua kilometer dari lokasi proyek—menyebutkan jalan yang sedang dibangun pemda tersebut jarang dipakai warga. “Itu hanya jalan orang yang punya kebun karet di sana,” katanya.

Di sepanjang sisi jalan yang sedang dibangun  memang terbentang luas areal kebun karet.

Sisi Kiri dan Kanan Jalan Terbentang Luas Kebun Karet (Beritahuta).

Terkait hal ini, Kepala Dinas PUPR Madina Rully Andriansyah tidak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi apakah peningkatan ruas jalan Kompleks Pemda-Sipalangka dianggap mendesak di saat kondisi keuangan Pemkab Madina sangat terbatas.

Senada dengan Kadis, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Madina Elpianti Harahap juga tak bersedia memberikan keterangan terkait panjang jalan yang sedang tahap pebuatan cor talut ini.

Pejabat yang selalu enggan memberikan keterangan terhadap wartawan terkait bidang tugasnya ini juga tidak mau menyebutkan alasan pembangunan jalan tersebut. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai