Panyabungan (HayuaraNet) – Persoalan tenaga honorer di Mandailing Natal (Madina) memasuki babak baru. Meskipun sudah masuk awal Juli, para honorer belum menerima SK.
Hal itu disampaikan oleh salah satu honorer di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Honorer yang enggan namanya dituliskan ini menyampaikan, sampai saat ini belum menerima SK meskipun sebelum lebaran telah ditandatangani Bupati H. M. Ja’far Sukhairi Nasution.
“Jangankan SK tahun ini, SK tahun 2021 pun belum ada kami terima,” katanya ketika dihubungi.
Hal senada disampaikan oleh AF, tenaga honorer di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik).
“Belum. Sampai saat ini kami belum menerima SK,” ujar tenaga pendidik ini ketika dimintai keterangan terkait penerimaan SK.
Sementara itu, salah satu honorer di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima nasib lebih buruk.
Ia menceritakan, selain belum menerima SK, dia pun telah diberhentikan dengan alasan yang tidak jelas.
“Sejak pembayaran gaji itu saya dirumahkan,” keluhnya.
Ia menyebutkan, telah berupaya meminta kejelasan nasibnya yang diberhentikan tanpa alasan. Namun, hingga saat ini hanya menerima jawaban “Sedang diurus”.
“Saat ini mereka masih mengurusnya,” terangnya, Senin (4/7).
Sementara itu, baik Kadis Pendidikan Lis Mulyadi Nasution, Kadis PUPR Rulli Andry, Kadis Kesehatan dr. Syarifuddin Nasution, dan Kadis Infokom Sahnan Pasaribu yang dikonfirmasi terkait kebenaran belum keluarnya SK tersebut sama-sama memilih bungkam.
Padahal Bupati Sukhairi setelah menandatangani SK honorer pada April lalu menegaskan tidak ada pemotongan tenaga honorer.
”Setelah di lakukan kajian insyaallah pada prinsipnya pemotongan atau pemberhentian honorer itu tidak ada,” tegas BupatiBupati pada 25 Apli 2022 lalu. (RSL)