Panyabungan (HayuaraNet) – Sejak memutuskan untuk bergabung dengan partai politik beberapa tahun silam, nama Sobir Lubis acap menjadi bahan pembicaraan ketika topik diskusi mengarah pada perkembangan politik di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Maklum saja, banyak yang mengamini sosok pemilik Kampoeng Kaos Madina (KKM) ini sebagai politisi ulung dengan kemampuan lobi yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Lulus dari Universitas Sumatera Utara berbekal pendidikan hukum, Sobir seperti ditakdirkan bergelut dengan dunia politik meskipun berkali-kali dia mengaku lebih condong pada dunia bisnis. Memulai pergulatan politik dengan menjadi penyelenggara pemilu. Sobir terpilih sebagai komisioner KPU Madina periode 2008-2013. Sementara karier politiknya sebagai anggota partai terbilang cemerlang, tahun 2019 terpilih sebagai anggota DPRD periode 2019-2024 dan sekarang diamanahkan sebagai ketua fraksi partai beringin.
Sobir, baik di bidang usaha maupun politik sering menyebut berasal dari kampung. Namun, sepak terjangnya di kedua bidang itu tak bisa disebut kampungan. Saat pemerintah menyerukan kebangkitan ekonomi kreatif, Sobir telah lebih dahulu memulai dengan mendirikan KKM. Tak main-main, untuk memastikan kualitas produk, dia memilih dan mendatangkan pengrajin yang teruji dari beberapa daerah dengan tidak melupakan warga setempat.
Pun dengan karier politik. Meski terbilang baru berkecimpung di dunia siasat ini, mantan ketua Kadin Madina telah menunjukkan pemikiran dan kinerja yang baik. Sebagai sosok yang berasal dari kampung, tak heran kalau dia berkali-kali terdengar menyampaikan aspirasi masyarakat agar pembangunan ke desa-desa di Kecamatan Panyabungan Timur diprioritaskan pemerintah.
Tak hanya itu, aksi lobi-lobinya di gedung DPRD maupun ke tingkatan di atasnya, pemerintah provinsi maupun pusat, beberapa kali membuahkan hasil. Tak heran, dia sering didaulat mendampingi kepala daerah pada masa pemerintahan sebelumnya saat ada kunjungan ke luar kabupaten.
Berkat kemampuan komunikasi politik yang baik itu pula akhirnya mengantarkan dia terpilih sebagai ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Madina. Bahkan belakangan, mantan ketua Karang Taruna Madina ini terlihat akrab dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
“Pak Sobir ini kawan Dadak (Alm. Anief Shah),” kata Ijeck suatu ketika.
Adaptasi, barangkali itulah kemampuan yang terus diasah oleh Sobir dalam mengarungi kehidupan. Kemampuan menempatkan diri pada posisi dan situasi yang tepat berkali-kali mampu membawa ayah dua anak ini menjadi pemenang. Namun, bukan berarti dia tak pernah kalah. Pandemi Covid-19 menjadi saksi bagaimana Sobir sempat berada pada titik nadir kehidupan sebagai pengusaha.
KKM yang dia banggakan remuk dihantam pandemi. Dari punya karyawan hampir mencapai 100 orang turun drastis menjadi beberapa orang saja. Usaha yang bergerak di bidang konveksi dengan mengedepankan kearifan lokal itu seperti mati suri. Sebelum pandemi, KKM sudah dikenal masyarakat luas dan dikunjungi banyak tokoh, baik daerah maupun nasional. Bahkan istri Kepala Staf Kepresidenan pernah belanja di tempat ini.
Sebagai pengusaha yang paham ada masa pasang surut, dia mendirikan tempat wisata Silangit Koi Hutasiantar di tengah-tengah kerapuhan ekonomi akibat pandemi. Dalam waktu singkat, tempat wisata itu menjadi populer dan dikunjungi beragam manusia, mulai dari remaja, orang tua, pejabat, sampai tokoh nasional. Langkah ini menunjukkan kejeliannya melihat peluang. Saat itu bepergian ke luar daerah memang tidak direkomendasikan pemerintah untuk mempercepat penanganan covid-19. Menyadari latar belakang kecakapan bisnisnya bukan di bidang wisata dan kuliner, Sobir perlahan-lahan kembali membangun KKM.
Setelah melewati masa-masa sulit, secara bertahap usaha yang dia rintis dari nol itu mulai menggeliat. Pesanan dari pelanggan mulai ramai. Meski belum bisa mempekerjakan orang sebanyak sebelum pandemi, tak kurang dari 20 orang saat ini mencari rezeki di tempat itu. Para pengrajin yang sempat dipulangkan kini kembali duduk di kursi kerja yang mereka tinggalkan.
Tak hanya membuka peluang kerja bagi orang lain, Sobir sebagai sosok yang bangga dengan kemandailingannya membuka ruang bagi kaum muda Madina untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas. Baru-baru ini, melalui KKM dia membuka pelatihan tenun bagi siapa saja yang berminat selama warga Bumi Gordang Sambilan.
Sejalan dengan itu, langkah-langkah politiknya pun tak jauh-jauh dari peningkatan ekonomi. Maka, tak heran bakal calon legislatif DPRD Sumut tahun 2024 ini begitu getol memperjuangkan pembangunan ruas jalan ke Panyabungan Timur, utamanya Simpang Pagur-Banjar Lancat. Dia berkeyakinan, rampungnya pembangunan akses vital masyarakat ini akan menggerakkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran di sana.
Itu pula yang menjadi modal kampanyenya dalam mengarungi perhelatan politik tahun depan. Bermula dari slogan “Wujudkan Nilai Tambah Melalui Pendekatan Industri Kreatif dan Kearifan Lokal”, wakil ketua Kadin Sumut ini hendak mengajak kaum muda agar berani terjun ke dunia usaha dengan mengedepankan kearifan lokal. Apalagi, hal-hal yang berbau budaya di masa kini telah mendapat pangsa pasar yang baik.
Dalam beberapa kesempatan, Sobir sering menyampaikan politik merupakan ladang amal dan alat untuk memajukan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Baginya, perputaran ekonomi yang baik dan pendampingan UMKM berkelanjutan akan melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang kompetitif. “Dengan begitu, angka pengangguran akan tertekan,” katanya beberapa waktu lalu.
Ulet, pekerja keras, pantang menyerah, dan tak lelah belajar adalah karakter yang melekat pada diri Sobir Lubis. Tak heran pilihannya untuk bertarung mendapatkan kursi legislatif DPRD Sumut lewat Partai Golkar mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, baik sesama politisi maupun masyarakat lain, termasuk ulama. Sobir memang dikenal dekat dengan beberapa tokoh agama di Madina. Terlihat dalam banyak kesempatan, dia selalu mendahulukan dan memuliakan guru-guru agama dalam setiap acara.
Mendapatkan kursi legislatif tentu bukan hal mudah, tapi bukan pula sesuatu yang mustahil. Berbekal pengalaman dan konsistensi dalam mendukung UMKM selama ini tentu akan menjadi modal penting bagi Sobir Lubis menatap perhelatan politik tahun 2024. (*)