Panyabungan (HayuaraNet) – Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Elpi Yanti Harahap mengatakan pemerintah daerah akan terus menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan di masa depan karena erat kaitannya dengan peningkatan ekonomi dan sumber daya manusia.
Hal itu disampaikan Elpi saat membuka Seminar Pembangunan Cipayung Plus bersama Dinas PUPR Mandailing Natald engan tema Menatap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembangunan Infrastruktur Menuju Mandailing Natal Emas 2035 di aula Hotel Rindang, Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Senin (29/0).
“Infrastruktur erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat. Di sisi lain juga dapat mengurangi pengangguran,” katanya.
Mantan Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PUPR Madina ini berharap mahasiswa yang menjadi peserta seminar bisa memberikan masukan dan agagsan untuk percepatan pembangunan Madina. “Pemateri memberikan pemahaman atau bekal kepada mahasiswa menyongsong Madina Emas tahun 2035 sebagimana tema hari ini,” lanjutnya.
Dia mengungkapkan, seminar ini telah lama direncanakan bersama Cipayung Plus Madina, tetapi baru terealisasi hari ini karena ada kesibukan masing-masing dan agenda lain. “Harapannya adik-adik mahasiswa bisa mendapat ilmu dan wawasan baru sebagai generasi dan tumpuan Madina di masa depan,” pungkasnya.
Sementara itu Emil Salim, kabid Binmas Polsek Panyabungan yang hadir mewakili Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh mengatakan pembangunan infrastruktur harus selaras dengan penguatan akhlak sehingga tumbuh kota yang maju dengan masyarakat beradab.
Dia menerangkan, seperti apapun prioritas pembangunan infrastruktur tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa didukung masyarakat yang kondusif. “Untuk itu peran masyarakat dan mahasiswa sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Ketua Panitia Ismail Marzuki berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk menyerap ilmu yang disampaikan oleh pemateri. “Untuk membuka cakrawala berpikir dalam memahami pentingnya pembangunan infrastruktur,” sebutnya.
Seminar ini, jelas Ismail, merupakan bukti nyata kepedulian mahasiswa dalam mendukung dan mengawasi proses pembangunan infrastruktur di Bumi Gordang Sambilan.
Kepala Bidang Bina Marga PUPR Madina Rajab Asri Nasution melalui materi yang disampaikan menerangkan, banyak tantangan yang dihadapi pemerintah untuk menyukseskan pembangunan Indonesia. “Tetapi dengan dukungan semua pihak, kendala itu bisa diatasi,” katanya.
Mantan supervisor di PT Wijaya Karya ini menjelaskan, untuk Madina kendala utama dalam pembangunan infrastruktur adalah keterbatasan biaya mengingat APBD yang digelontorkan untuk belanja modal tidak besar. “Panjang ruas jalan tidak seimbang dengan kecilnya APBD Madina untuk pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Rajab mengungkapkan, saat ini 18.848,48 Kilometer jalan di Madina. Dari jumlah itu hanya 18 persen yang telah diaspal. “Itu pun hanya 10 persen dalam kondisi baik,” terangnya.
Dengan terbatasnya anggaran, Dinas PUPR Madina telah melakukan berbagai upaya sehingga kabupaten ini mendapat jatah pembangunan jalan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), BKP, Inpres Jalan Daerah (IJD), serta kerja sama dengan badan usaha dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan.
Seminar ini merupakan kerja sama Dinas PUPR dengan Cipayung Plus Madina yang terdiri dari HMI MPO Cabang Madina, PMII Madina, DPC GMNI, dan PC SEMMI Madina. Adapun pemateri adalah Kabid Bina Marga Dinas PUPR Madina Rajab Asri Nasution dan Ketua Prodi Ekonomi Syariah STAIN Madina Fasial Affandi. (RSL)