Panyabungan (HayuaraNet) – Salah seorang ketua organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) disebut sebagai panitia pelaksana pembekalan kepala desa yang berlangsung di Hotel Danatu Toba, Medan, sejak Rabu (29/12) sampai Sabtu (02/12). Sebelumnya, ketua ormas itu merupakan sosok yang berkali-kali menolak pelaksanaan bimtek bersumber dana desa.
Bimtek dengan anggaran bersumber dari desa sudah beberapa tahun terakhir menjadi perhatian masyarakat. Banyak yang menilai, pelaksanaannya hanya untuk memuaskan hasrat segelintir orang. Tak heran, beberapa ormas dan LSM lantang menolak kegiatan ini.
Pembekalan yang berlangsung di Hotel Danau Toba itu pun tak luput dari perhatian. Pasalnya, dari undangan yang beredar di kalangan media tidak ada kop surat dan profil lembaga pelaksana. Patut diduga lembaga tersebut tak kredibel.
Ketua ormas yang sempat menolak bimtek kepala desa dan kini menjadi panitia telah dikonfirmasi media ini, Sabtu (02/12). Namun, sampai berita ini dirilis yang bersangkutan tak memberikan jawaban, termasuk alasan masuk sebagai bagian dari panitia.
Sebelumnya, beredar undangan pelaksanaan bimtek Madina. Dalam judul kegiatan disebutkan bimbingan teknis/pelatihan Pembekalan Kepala Desa Setelah Dilantik serta Penguatan dan Pengelolaan Program untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga.
Adapun lokasi bimtek adalah Hotel Danau Toba International di Jl. Imam Bonjol No. 17 Medan, Sumatera Utara. Sementara pelaksanaan berlangsung sejak Rabu (29/11) sampai Sabtu (02/12) dengan lembaga pelaksana Sinergi Generasi Mandiri (Sigma) dan tanda tangan atas nama Ramdonnya, SE.
Berdasarkan informasi yang diterima dari beberapa kepala desa yang berhasil dihubungi, per desa diharuskan mengeluarkan anggaran Rp10 juta untuk dua peserta. Konon, backing pelaksanaan bimtek ini adalah lembaga dengan kode Tanjung Morawa.
Dengan berakhirnya bimtek ini, tak kurang dari delapan bimtek atau pelatihan yang harus diikuti penyelenggara pemerintahan desa. (RSL)