Gunung Barani (HayuaraNet) – Ada yang spesial saat pelaksanaan reses anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) H. Fahrizal Efendi Nasution di Desa Gunung Barani, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Jumat (10/3).
Pasalnya, dalam penyampaian aspirasi ada tawar menawar antara kelompok pengajian ibu-ibu dengan politisi Partai Hanura itu. Awalnya, di luar dugaan Fahrizal menawarkan bantuan untuk kelompok pengajian yang hendak menggelar khatam Quran.
Ternyata, di desa tersebut ada tiga kelompok pengajian. Fahrizal menawarkan bantuan Rp3 juta untuk acara khatam Quran. Kelompok pengajian menawar agar Sutan Kumala Bongsu Lenggam Alam memberikan Rp5 juta. Akhirnya, setelah tawar menawar dengan penuh tawa, disepakati Fahrizal memberikan bantuan Rp4 juta.
Melihat Fahrizal yang begitu ramah dan sering membuat peserta tertawa, kaum bapak tidak tinggal diam. Mengingat di Desa Gunung Barani ada juga pengajian wirid Yasin, kaum bapak pun meminta hal serupa.
“Karena kaum ibu dapat bagian, kami kaum bapak cemburu. Biar adil dua-duanya dapatlah,” ujar salah satu warga disambut tepuk tangan.
Mendengar hal itu, Fahrizal menyanggupi. Dia menerangkan bantuan yang diminta kaum bapak akan direalisasikan dalam beberapa waktu ini mengingat saat ini masih masa reses.
“Kan, maunya baju koko, selesai dulu masa reses baru saya kirimkan. Saya ingin kainnya yang bagus,” sebutnya.
Dalam reses ini, masyarakat hanya meminta satu hal, yakni pembangunan madrasah. Menurut warga, sudah saatnya ada penambahan ruang kelas dan renovasi di beberapa ruangan.
Mendengar hal itu, Fahrizal meminta agar masyarakat berkoordinasi dengan pemerintahan desa dalam pembuatan proposal. “Libatkan orang yang mengerti sehingga hasil proposalnya sesuai dan realistis,” katanya.
Dia juga meminta agar proposal tersebut segara diselesaikan sehingga bisa diajukan ke pemerintah provinsi secara cepat. “Nanti akan langsung pihak Dinas Sosial turun untuk melakukan pengecekan,” jelasnya.
Mantan pimpinan DPRD Madina ini meminta masyarakat dalam pemilu 2024 tetap memilih caleg asal Madina untuk duduk di provinsi maupun DPR RI. “Kalau ada legislator dari Madina ini tentu anggaran untuk pembangunan ke sini lebih besar dan pembangunan lebih cepat,” ujarnya.
Reses yang berlangsung di halaman bangunan lumbung padi ini dihadiri tokoh masyarakat, unsur pemerintahan desa, dan ratusan masyarakat. (RSL)