Dalam hitungan jam pergantian tahun akan terjadi. 365 hari tahun 2023 telah meninggalkan banyak catatan dalam perjalanan Kabupaten Mandailing Natal menuju kemajuan. Beragam intrik, dinamika, dan sekelumit fenomena turut menghiasi. Intrik-intrik politik masih menjadi sisi paling dominan meski di pengujung tahun sempat terpinggirkan dengan beragam bencana yang silih berganti akibat cuaca ekstrem. Bahkan lalu lintas Panyabungan-Natal sempat lumpuh beberapa hari karena longsor di lokasi Aek Inumon, Kecamatan Panyabungan Selatan.
Tahun 2023 diawali dengan pelantikan 62 kepala desa baru di seantero Bumi Gordang Sambilan. Mereka yang dilantik adalah pemenang pilkades Desember 2022. Kabar baik ini diiringi intrik ketiadaan pelaksanaan pemilihan kepala desa untuk tahun 2023. Kasus ini sempat menjadi perhatian masyarakat luas. Saling tarik pun terjadi. Bahkan, Komisi IV DPRD Madina harus menggelar rapat dengar pendapat yang berujung pada keputusan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution menyelenggarakan pemilihan kepala desa untuk 256 desa yang sebelumnya dipimipin oleh penjabat kepala desa. Beragam isu mengiringi tahapan demi tahapan. Mulai dari isu suksesi Pemilihan Umum 2024 sampai isu mahar jabatan.
Dinas Pendidikan menjadi salah satu primadona tahun 2023. Beragam isu seksi mengalir di sekeliling organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpin Dollar Hafriyanto Siregar ini. Bermula dari pelaksanaan tes IQ yang sarat kontraversi sampai pengadaan rebana dengan harga yang dibuat seolah-olah untuk meraup keuntungan maksimal. Tes IQ itu menjadi sorotan pena pewarta. Sementara pengadaan rebana yang terkesan blunder itu urung terlaksana secara maksimal. Uji kompetensi kepala sekolah yang dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Panyabungan tak luput dari perbincangan. Ratusan kepala sekolah yang dilantik pada Februari 2023 menimbulkan beragam dugaan, tentu ajang pengumpulan duit dari mereka yang rela membayar untuk posisi pimpinan sekolah termasuk salah satunya.
Tak melulu isu negatif, perjalanan Madina sepanjang tahun 2023 meninggalkan beragam kenangan manis sarat prestasi. Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan termasuk salah satu primadona yang menyumbang beragam prestasi dan apresiasi. Puncaknya, instansi yang dipimpin Dr. Rusli Pulungan ini berhasil meraup keuntungan signifikan yang dibelanjakan untuk pengadaan dua unit mobil ambulans. Kemudian, kemampuan lobbing anggaran pun patut diacungi jempol. Tahun depan, 2024, RSUD Panyabungan akan menerima kucuran dana puluhan miliar rupiah dari pemerintah pusat. Tujuannya untuk mempercepat pembangunan RSUD Panyabungan di Jazirah Panyabungan, Panatapan dan pengadaan alat kesehatan.
Konsep si Jeges yang dikenalkan tahun 2022 lalu masih berefek sampai tahun ini. Beberapa rumah sakit dan pemerintah daerah di Sumatera Utara memilih studi tiru ke Panyabungan. Pelayanan kian prima. Kabarnya, keyakinan masyarakat telah pulih untuk berobat di RSUD Panyabungan ditandai dengan bangsal atau kamar pasien yang hampir selalu penuh. Dr. Rusli dalam satu perbincangan menekankan apa yang dicapai hari ini masih bisa ditingkatkan sehingga RSUD Panyabungan benar-benar bisa menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di wilayah Tapanuli Bagian Selatan dan Kabupaten Pasaman maupun Pasaman Barat di Sumatera Barat.
Sektor bangunan fisik menjadi satu hal lain yang mendapat ponten bagus. Puluhan kilometer jalan kabupaten berhasil diperbaiki atau dibangun. Tak hanya itu, pembangunan ruas jalan pun merata. Tak hanya terpusat di Mandailing Godang dan Mandailing Julu. Wilayah Pantai Barat yang selama ini seolah terlupakan justru terlihat menjadi prioritas. Beruntung, pembangunan yang bersumber dari APBD Madina itu berbarengan dengan pelaksanaan pembangunan ruas jalan bersumber APBD provinsi dan APBN sehingga infrastruktur jalan itu seperti berkesinambungan. Di antara itu semua ada dua bangunan yang layak disebut sebagai ikon pembangunan tahun 2023, Pasar Baru Panyabungan dan Jembatan Kampung Baru di Panyabungan Utara. Keduanya telah menjadi dambaan masyarakat luas. Untuk Pasar Baru meski belum rampung 100 persen dapat dipastikan bagian yang menjadi tanggung jawab Pemkab Madina telah terpenuhi.
Juli 2023 bisa jadi akan meninggalkan kenangan tersendiri bagi Wakil Bupati Atika Azmi. Bagaimana tidak, raibnya mobil dinas miliknya jenis Hyundai Palisade menjadi trending topic berhari-hari. Saban waktu pemberitaan terkait mobil tersebut seolah tak usai. Apalagi keterangan demi keterangan dari pihak kompeten justru seolah membuka ruang baru untuk dieksplorasi pemburu berita. Sama halnya dengan kasus stunting yang menempatkan orang nomor dua di Pemkab Madina ini seperti pesakitan. Bagaimana tidak, seorang pemimpin dalam satu tim mengaku tak tahu jumlah anggaran yang digelontorkan untuk tim yang dia pimpin. Kredibilitasnya sebagai ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting pun dipertanyakan.
Tetapi, keberanian Bupati Sukhairi mengusulkan pelaksanaan program BPJS UHC untuk dianggarkan pada APBD tahun 2024 bisa disebut langkah bijak dengan political will yang bagus. Di tengah-tengah keterbatasan anggaran akibat pelaksanaan pesta demokrasi yang menyita begitu banyak anggaran, Sukhairi masih kekeh memasukkan program kesehatan itu untuk dilaksanakan di tahun depan. Keputusan itu tentu akan menjadi angin segar bagi masyarakat Madina, utamanya mereka yang sempat kalang kabut ketika hendak berobat karena ketiadaan biaya. Program itu bahkan telah diputuskan Sukhairi jauh-jauh hari.
Kisruh seleksi PPPK di pengujung tahun ini seperti melengkapi beragam keberhasilan dan dinamika perjalanan pemerintahan sepanjang 2023. Pemberian nilai Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Madina dan Kadisdik Dollar Hafriyanto berujung rekomendasi pembatalan nilai SKTT oleh DPRD Madina. Rekomendasi itu diambil setelah terlebih dahulu dilangsungkan rapat dengar pendapat dengan menghadirkan keduanya. Isu itu sampai kini masih bergulir. Bukan tak mungkin kisruh PPPK akan menandai awal perjalanan pemerintahan dan pembangunan di kabupaten ini untuk tahun 2024.
Isu politik sepertinya akan menjadi trending topic untuk 2024, mengingat Februari 2024 sudah ada pesta demokrasi berupa pemilihan presiden dan anggota legislatif, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, pusat, sampai senator. Intrik kampanye akan menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari Bawaslu dan Gakkumdu Pemilu. Bukan tak mungkin beragam kecurangan atau keterlibatan pihak-pihak yang semestinya netral akan menghiasi. Belum lagi, September 2024 akan dilangsungkan pemilihan kepala daerah. Masih teringat jelas bagaimana lelah dan panjangnya pertarungan Pilkada 2020 yang menempatkan Sukhairi-Atika sebagai pemenang. Hal serupa bukan tak mungkin akan terulang.
Beragam dinamika dan polemik sepanjang tahun 2023 ini semestinya telah menjadi titik tumpu untuk mengevaluasi perjalanan sepanjang tahun. Titik tumpu itu juga merupakan tempat paling tepat untuk menjadikan segala pencapaian dan kegagalan sebagai bahan pelajaran. Hiruk-pikuk isu-isu di sekeliling kebijakan boleh jadi membuat pikiran tidak tenang, tetapi bagaimana pun jua itu adalah pendewasaan pemikiran.
Tahun 2024 adalah awal untuk membentuk sisi kehidupan yang baru. Pesta demokrasi yang tak terhindarkan harus disikapi dengan bijaksana. Menempatkan politik praktis sesuai porsi dan tempatnya mau tak mau harus menjadi sebuah ketetapan. Perjalanan daerah ini mencapai cita-cita para pendirinya tak boleh tersandung agenda politik segelintir orang. Pembangunan harus tetap berjalan dan dukungan semua pihak dibutuhkan. Mandailing Natal bukan milik saya, bukan milik Anda, bukan pula milik mereka. Tano Sere ini adalah milik kita semua. Maka dari itu mari songsong tahun baru dengan niat membangun Madina yang jauh lebih baik lagi. Kemajuan Madina harus menjadi resolusi bersama. (*)