Panyabungan (HayuaraNet) – Usai pulang dari Amerika dalam rangka mewakil Indonesia pada forum internasional Economic Development and the Environment for ASEAN Municipal Leaders, Atika Azmi Utammi Nasution memastikan diri maju sebagai bakal calon bupati (Bacabup) Mandailing Natal (Madina).
Kepastian itu dilihat dari tim delegasi yang telah menyerahkan formulir pendaftaran di beberapa partai. Dengan demikian, peraih dua rekor MURI itu secara resmi terdaftar sebagai bakal calon yang akan diajukan ke pangurus pusat partai untuk mengikuti seleksi.
Pada Kamis (16/05) delegasi Atika menyerahkan formulir pendaftaran ke DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Madina. Sebelumnya, tim yang sama mengunjungi kantor DPC PKB dan PDI-P untuk tujuan serupa. Sebagai kader Partai Golkar dan telah mendapat surat tugas untuk maju sebagai calon bupati, Atika pun telah terlebih dahulu mendaftar di partai beringin.
Anara Tamahela Nasution, ketua Penjaringan Calon Bupati dan Wakil Bupati DPD PAN Madina membenarkan kedatangan delegasi Atika menyerahkan berkas dan formulir pendaftaran. “Hari ini ada tim dari Ibu Atika yang datang menyerahkan berkas,” katanya.
Sehari sebelumnya, delegasi yang terdiri dari Muhammad Syafril Pulungan, Faisal Ardian Syah Chaniago, dan kawan-kawan itu mendatangi kantor DPC PKB Madina dan diterima langsung oleh Ketua DPC PKB Khoiruddin Faslah Siregar, Ketua Desk Pilkada Tajuddin Hasibuan, serta pengurus lainnya.
Tajuddin dalam sambutannya menerangkan, setelah berkas dan formulir diterima Desk Pilkada DPC PKB Madina, seterusnya akan dilakukan verifikasi atau pemeriksaan berkas. “Ini merupakan prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh partai,” katanya
Dia menambahkan, setelah verifikasi akan dilanjutkan dengan uji kompetensi di DPP. “Untuk berkas yang belum lengkap nanti akan kami kabari sehingga bisa dilengkapi,” harapnya.
Faslah menambahkan, baik Atika maupun tim yang ditunjuk menyerahkan berkas punya hubungan emosional dengan PKB karena sebelumnya pernah bersama-sama memenagkan Sukhairi-Atika pada Pilkada 2020 lalu. “Secara konstitusional PKB, Hanura, dan PKS merupakan partai pengusung yang memenangkan bupati dan wakil bupati saat ini,” sebutnya.
Pendaftaran Atika di PKB, jelas Faslah merupakan sebuah beban moral bagi pengurus jika nantinya tidak menjadi partai pengusung. “Ada beban moral karena bagian dari perjuangan bersama untuk memenangkan Pilkada 2020 lalu. Dalam artian ketika Atika tidak diusung PKB, nanti akan muncul beragam penilaian publik,” tambahnya.
Dengan datangnya tim menyerahkan formulir, Faslah menilai Atika serius dalam mengikuti perhelatan demokrasi ini. “Kami berharap Ibu Atika mengikuti semua proses dan tahapan yang disyaratkan oleh partai,” terangnya.
Atika Azmi merupakan salah satu nama yang menunjukkan keseriusan dalam mengikuti perhelatan Pilkada Madina pada November tahun ini. Dari sejumlah nama yang muncul, Atika satu-satunya politisi perempuan yang berani tampil. (RSL)