PT SMGP Jangan Jadi “Predator” Bagi Masyarakat Madina

Panyabungan (HayuaraNet) – Perusahaan panas bumi PT SMGP diingatkan untuk tidak menjadi “Predator” bagi masyarakat Mandailing Natal (Madina).

Peringatan itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Arsidin Batubara menyikapi terulangnya kebocoran gas beracun yang diduga jenis H2S milik perusahaan tersebut pada Minggu (6/3) siang.

“PT SMGP jangan menjadi “Predator” bagi masyarakat Madina, khususnya warga Sibanggor,” katanya.

Arsidin mengatakan, terulangnya kebocoran gas beracun yang menyebabkan setidaknya 56 warga di sekitar WKP harus dirawat intensif di rumah sakit membuktikan bahwa PT SMGP tidak peduli dengan kehidupan masyarakat.

“Ketika keselamatan warga negara dilettakkan sebagai prinsip tertinggi hukum, maka PT SMGP seolah meletakkan keselamatan warga justru di titik terendah nilai yang tidak mesti harus diperhatikan,” katanya, Minggu (7/3) malam.

Anggota Komisi III ini menjelaskan, investasi seharusnya mengutamakan keselamatan masyarakat.

“Kita boleh ramah pada investasi, tapi bukan berarti kita semua harus diam pada investasi manja yang tidak melihat masyarakat sebagai sebuah entitas kehidupan,” sebutnya.

“Sebutuh-butuhnya kita akan gerak ekonomi, tapi kita lebih butuh kenyamanan dalam melangsungkan kehidupan,” lanjutnya.

Dengan berulangnya kejadian gas H2S terhirup masyarakat, Arsidin berharap semua pihak agar kesalahan berulang yang dipertontonkan PT SMGP ini menjadi alarm akan pentingnya kenyamanan dan ketenangan hidup hadir di tengah masyarakat

Untuk itu, anggota DPRD tiga periode ini meminta aparat penegak hukum benar-benar bisa menghadirkan hukum yang berkeadilan sehingga menimbulkan efek jera bagi perusahaan.

“Hukum mestinya hadir untuk memberi efek jera, tapi hari ini kita menyaksikan ketidakjeraan karena hukum memang seolah bungkam,” ucapnya dengan tegas.

“Akan kah kasus PT SMGP yang berulang ini juga harus kandas karena kekerabatan sosial sehingga masyarakat seolah bagai semut yang tersiram gula panas?” tutupnya dengan penuh tanya.

Sebagaimana berita yang dimuat di berbagai media ada dugaan kebocoran gas beracun H2S milik PT SMGP pada Minggu siang. Setidaknya 56 orang dinyatakan terpapar dan harus melalui perawatan intensif di rumah sakit.

Ini merupakan kejadi kedua setelah tahun lalu 51 orang terpapar H2S dengan 5 di antaranya meninggal dunia. (Red)*

Mungkin Anda Menyukai