Panyabungan (HayuaraNet) – Yolanda Utari Putri Lubis. Boleh jadi nama itu masih asing bagi masyarakat Mandailing Natal (Madina). Maklum saja, politisi muda dari Partai Gerindra ini memang tidak setenar nama-nama lain, terlebih jika dibandingkan dengan nama besar ayahnya. Namun, kehadirannya di kancah politik Bumi Gordang Sambilan tak bisa dipandang sebelah mata. Boleh dibilang, sejak kecil hidupnya telah melekat dengan politik.
Kak Ola, begitu dia akrab disapa, bisa disebut adalah politisi yang lahir dari dedikasi ayahnya. Putri pertama Erwin Efendi Lubis ini telah melihat bagaimana politik bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Pintu rumah yang tak pernah tertutup bagi siapa saja yang hendak menyampaikan aspirasi, pengaduan, dan ragam permasalahan kehidupan bermasyarakat telah memberikan pengertian politik tersendiri bagi lulusan SMA Negeri 1 Panyabungan ini. Dia tak menampik banyak yang memandang politik sebagai hal yang buruk, tapi dari pengalamannya justru hal sebaliknya yang dia pahami.
“Saya melihat bagaimana dedikasi ayah untuk masyarakat. Mungkin hal itu telah tertanam dalam alam bawah sadar saya sehingga ada dorongan untuk melakukan hal sama. Mungkin orang berpikir ini aji mumpung, tapi saya pastikan keputusan ini dorongan dari hati,” kata perempuan yang sedang menempuh pendidikan Magister Kenotarisan di Universitas Sumatera Utara ini beberapa hari lalu.
Ola juga tak membantah pilihan terjun ke politik diinspirasi oleh ayahnya yang telah berhasil duduk di parlemen dalam tiga periode terakhir. Alih-alih menjadikan nama besar orang tuanya sebagai beban, pasangan Damang Limbong ini justru menjadikannya sebagai motivasi. Atas hal itu, dia pun merasa sudah waktunya turut mewarnai percaturan politik di Madina, terlebih belakangan banyak anak muda yang masih percaya jalan menuju perubahan adalah masuk ke dalam sistem.
Isu-isu milenial, terutama bisnis online yang belakangan marak, menjadi salah satu misi yang diemban Ola. Dia paham, peningkatan UMKM yang berafiliasi dengan kemajuan teknologi signifikan dalam beberapa tahun belakangan memberikan peluang usaha bagi banyak orang, tetapi meninggalkan persoalan besar yang butuh solusi secepatnya, yakni ketertinggalan pedagang offline. Advokasi dan pelatihan serta pendampingan pelaku UMKM sehingga bisa memanfaatkan teknologi dengan baik menjadi sasarannya ketika diberikan mandat oleh masyarakat.
Sebagai lulusan S-1 Hukum, Caleg Partai Gerindra Nomor 3 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Madina ini paham pentingnya regulasi untuk mengatur beragam hal yang berkaitan dengan masyarakat. Atas hal itu, dalam benaknya telah tertanam regulasi-regulasi yang harus diinisiasi, utamanya untuk memberikan perlindungan bagi pelaku UMKM.
“Saya juga membuka usaha dagang online. Jadi, saya ingin anak-anak muda yang menggeluti bisnis bisa mendapatkan pendampingan dari pemerintah dalam hal peningkatan pangsa pasar dan pengemasan produk sehingga berdaya tarik. Kelak, ketika usaha mereka berkembang akan membuka peluang kerja baru yang bisa mengurangi angka pengangguran,” tutur Ola.
Hal lain yang menjadi perhatian perempuan kelahiran tahun 1997 ini adalah isu perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Isu perempuan akan lebih nyaring terdengar ketika disampaikan oleh perempuan. Di sisi lain, dia juga prihatin dengan kondisi masih banyak perempuan yang harus menunda berpendidikan tinggi demi anak laki-laki dalam satu keluarga. Stigma perempuan hanya harus paham urusan dapur, menurutnya, mesti dihapus dengan langkah konkret, salah satunya berani mengambil langkah politik.
“Siapa yang paling paham perempuan? Siapa yang mengerti keluh kesah gen Z atau kaum milenial? Jawabannya, kami sendiri. Perubahan zaman telah membawa perubahan budaya dan ini yang harus disampaikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Baginya, terjun ke dunia politik bukan semata gagah-gagahan, melainkan ajang unjuk gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kesadaran ini pula yang mendorong Ola berani mengambil langkah mengikuti jejak sang ayah. Dia paham sebagai perempuan dan berusia muda akan menimbulkan keraguan bagi masyarakat untuk memilihya, tetapi dua hal tersebut, katanya, akan terkikis seiring berjalannya waktu dengan banyaknya kaum muda yang memilih karier sebagai politisi. Untuk itu, dia berharap dukungan, keyakinan, dan pilihan masyarakat di Kecamatan Panyabungan, Panyabungan Barat, dan Panyabungan Timur jatuh pada dirinya sebagai penyambung aspirasi.
“Saya minta dukungan dan pilihannya pada 14 Februari 2024 dengan mencoblos Yolanda Utari Putri Lubis, caleg Nomor 3 dari Partai Gerindra untuk Dapil 1 Madina. Panjangnya nama saya semoga memudahkan masyarakat mengingatnya,” harap ibu satu anak ini.
Yolanda menjadi satu caleg perempuan potensial dari beberapa yang terdaftar di DCT KPU. Latar belakang pendidikan didukung mentor mumpuni dan teruji membuat namanya sebagai salah satu yang menjadi perbincangan untuk duduk sebagai anggota legislatif tahun 2024 mendatang. (*)