Panyabungan (HayuaraNet) – Predikat UHC (Universal Health Coverage) atau cakupan kesehatan semesta yang diberikan BPJS Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) menjadi kado istimewa bagi masyarakat setempat dalam perayaan hari jadi ke-25 kabupaten tersebut.
Dengan predikat itu, artinya lebih dari 95 persen masyarakat telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Masyarakat yang terdaftar pun kini tak perlu khawatir mengenai biaya berobat untuk penyakit yang ditanggung program itu.
Kepala Dinas Kesehatan Madina dr. Muhammad Faisal Situmorang mengatakan cakupan peserta JKN-KIS di Bumi Gordang Sambilan telah mencapai 96,39 persen atau 473.629 jiwa dari total penduduk 491.353 jiwa. “Dengan tingkat keaktifan mencapai 75,41 persen. Alhamdulillah, atas capaian itu per 17 Januari 2024, Pemkab Madina mendapat predikat UHC dari BPJS Kesehatan,” katanya, Minggu (10/03).
Sampai saat ini di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) baru dua pemerintahan kabupaten/kota yang mendapat predikat tersebut, yakni Pemkab Tapanuli Selatan (pertama) dan Mandailing Natal.
Pencapaian ini, jelas dr. Faisal, merupakan wujud konkret Pemkab Madina dalam memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk di daerah itu. “Ini juga bagian dari upaya mewujudkan tagline pemerintah, yakni Madina Bersyukur, Madina Berbenah,” terang mantan direktur RSUD Husni Thamrin Natal ini.
Kepala Dinas Kesehatan menambahkan, program JKN merupakan jaminan agar masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.
Faisal mengungkapkan, berjalannya program ini tak lepas dari campur tangan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, dan persetujuan DPRD setempat. “Atas hal itu, kami ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati, Bu Wakil Bupati, dan anggota DPRD kabupaten yang telah memberikan perhatian luar biasa kepada masyarakat dengan menyetujui program ini, termasuk persetujuan anggaran pembayaran iuran JKN,” sebutnya.
Dia mengutarakan, dengan berjalannya program ini tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat ketika mengakses layanan kesehatan.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution memanfaatkan momentum pembukaan rangkaian acara HUT ke-25 daerah ini dengan launching program UHC (Universal Health Coverage) atau jaminan kesehatan semesta serta memaparkan capaian pembangunan.
Launching UHC itu ditandai dengan pemberian kartu BPJS oleh bupati kepada masyarakat. “Madina secara resmi hari ini ditetapkan BPJS Kesehatan mendapat predikat UHC dan merupakan daerah ke dua yang menerima di Tabagsel,” katanya di pelataran Masjid Agung Nur Alan Nur, Panyabungan, Selasa (05/03).
Bupati Sukhairi menjelaskan, di tengah minimnya anggaran karena tersedot perhelatan politik, baik itu Pemilu dan Pilkada, Pemkab Madina masih menyisihkan Rp48 miliar untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Sebanyak 96,39 persen atau 473.629 jiwa warga Madina telah terdaftar dalam Program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) dengan tingkat keaktifan mencapai 75,41 persen,” paparnya. (RSL)