Panyabungan (HayuaraNet) – KPU Mandailing Natal (Madina) telah merampungkan rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilu 2024 pada Sabtu (02/03) malam. Perhitungan diselenggarakan di aula Hotel Rindang, Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, dengan dihadiri saksi partai politik dan Bawaslu setempat.
Berdasarkan formulir Model D yang dikeluarkan oleh KPU didapati beberapa fakta menarik, mulai dari partai yang memperoleh kursi di DPRD Madina sampai pada calon anggota legislatif dengan raihan suara tertinggi. Untuk kursi legislatif, merujuk pada perhitungan sainte league yang dipakai pada Pemilu 2019, Partai Gerindra masih mampu mempertahankan tujuh kursi.
Di bawah Gerindra, peraih kursi tertinggi, ada Partai Golkar yang berhasil mengklaim enam kursi. Berikutnya, PKB, Nasdem, dan Demokrat menguntit dengan perolehan lima kursi. Disusul PKS yang berhasil menyegel empat kursi. PAN berada di posisi berikutnya dengan raihan tiga kursi.
Sementara itu Hanura yang periode sebelumnya berhasil meraih empat kursi harus puas di posisi delapan karena hanya bisa mengklaim dua kursi. PDIP, PPP, dan Perindo masing-masing meraih satu kursi untuk melengkapi 40 kursi DPRD Madina.
Dari capaian kursi itu, Nasdem mengalami lonjakan paling signifikan. Periode sebelumnya, partai besutan Surya Paloh ini hanya memiliki satu kursi. Raihan lima kursi itu pun menjadi sejarah tersendiri karena untuk pertama kalinya Nasdem bisa membentuk fraksi murni di DPRD Madina.
Tak hanya itu, dua caleg Partai Nasdem Wildan dan Sainal Abidin masuk dalam 10 besar caleg dengan raihan suara tertinggi. Wildan dengan perolehan 4.918 suara bertengger di posisi tiga, sementara koleganya yang mengumpulkan 4.311 ada di posisi ketujuh. Sayangnya, keduanya bertarung di dapil yang sama dan hanya berhasil menyegel satu kursi.
Dengan melonjaknya suara Nasdem yang berhasil mengantarkan lima kadernya ke DPRD, secara tidak langsung menyumbang jumlah pendatang baru. Setidaknya ada 22 orang yang berbeda dengan periode sebelumnya. Di sisi lain, tiga pendatang baru Hatta Usman Rangkuti, Ali Makmur, dan Binsar Nasution kembali ke parlemen setelah di Pileg 2019 gagal lolos. Ketiganya pernah duduk di kursi legislatif.
Caleg dari Partai Golkar Indah Annisa menempati posisi pertama untuk raihan suara terbanyak. Putri Ketua DPD Partai Golkar Madina H. Aswin Parinduri ini berhasil mengumpulkan 7.021 suara. Angka ini menjadi rekor tertinggi untuk satu orang caleg mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Ali Makmur (5.244) pada Pileg 2014 silam.
Untuk caleg yang masuk 10 besar peraih suara tertinggi di belakang Indah ada Erwin Efendi Lubis yang berhasil mengantongi 5.774 suara. Wildan mengklaim posisi tiga dengan 4.918 dan disusul caleg PKS Ahmda Yusuf dengan perolehan 4.491 suara. Wakil Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Nasution berada di urutan kelima dengan perolehan 4.392.
Jeni Saputra, milenial Partai Golkar dari Dapil Madina 4 berhasil mengumpulkan 4.356 suara untuk menempati posisi keenam. Di bawahnya ada Ketua Nasdem Madina Sainal Abidin dengan 4.311 suara. Politisi PKB Edi Anwar menempati posisi kedelapan dengan perolehan 4.297. Posisi kesembilan diklaim Sekretaris Partai Demokrat Madina Dodi Martua dengan 4.229 suara. Syaiful Gozali dari Partai Gerindra melengkapi 10 besar dengan raihan 4.166.
Selain itu, keberadaan perempuan di DPRD Madina mengalami penurunan sampai 50 persen. Berdasarkan hasil rekapitulasi itu hanya ada tiga perempuan yang akan melenggang ke gedung legislatif, yakni Zubaidah Nasution dan Indah Annisa dari Partai Golkar serta Melatinur dari PKB.
Hal lain yang menjadi perhatian tersendiri adalah munculnya beberapa milenial yang berhasil mengungguli rekan-rekan sepertinya untuk mengklaim satu kursi. Antara lain Indah Annisa, Irham Syururi, Muhammad Rizky Habibi dari Dapil Madina 2. Selain itu ada Jeni Saputra dan Ardiansyah di Dapil Madina 4. (RSL)