Penyakit “Ngorok” Serang Ternak Sapi dan Kerbau di Madina

Panyabungan (HayuaraNet) – Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok menyerang hewan ternak kerbau di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut). Akibatnya, empat hewan sapi dan empat kerbau ditemukan mati mendadak.

Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution menerangkan, berdasarkan pengakuan peternak, sebelum mati hewan-hewan itu menunjukkan gejala hipersalivasi, keluar jugus, kaki belakang lumpuh, dan terdengar suara ngorok.

Dia menjelaskan, penyakit ngorok ini pertama kali didapati di Desa Batang Gadis, Kecamatan Panyabungan Barat.

“Pertama ada dua ekor ternak kerbau indukan berusia 2 – 3 tahun yang mati di Desa Batang Gadis,” katanya, Selasa (17/1).

Tim Dinas Pertanian Mengecek Ternak (StArtNews).

Sebagai langkah awal, pihaknya telah telah mengambil sampel organ berupa hati, ginjal, paru, jantung, dan potongan tulang rusuk yang akan dikirim ke B-Vet Medan untuk dilakukan uji diagnosa penyakit Septicemia Epizootica (SE).

“Penyemprotan desinfektan juga dilakukan terhadap peralatan, kandang, dan sekitar kandang, dan penyuntikan pada hewan juga sudah dilakukan di Desa Batang gadis, Batang Gadis Jae dan  Pidoli Lombang,” ungkap Siar dikutip dari StArtNews.

Selain itu, Dinas Pertanian juga melakukan pengobatan berupa pemberian antibiotik, vitamin, dan anti radang.

Meski demikian, Siar tidak menjelaskan lebih rinci penyebab munculnya penyakit tersebut, termasuk kemungkinan penularan, dan langkah awal bagi peternak untuk menghindari hewan ternaknya terserang penyakit ini.

Sesuai keterangan kadis Pertanian, kerbau yang terserang penyakit ngorok ini berasal dari daerah Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai