Panyabungan (HayuaraNet) – Pembicaraan pengusulan beberapa tokoh Mandailing Natal (Madina) menjadi pahlawan nasional jangan hanya sekadar menjadi kecek lopo (isu warung kopi), tapi harus dimulai dengan tindakan nyata.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Madina Care Institute Rahmat Hidayat saat membuka webinar dengan tema “Pahlawan dari Mandailing”, Kamis (10/11).
“Selama ini pembicaraan pengusulan pahlawan nasional untuk tokoh dari Mandailing seperti Willem Iskander hanya sebatas obrolan lopo kopi,” katanya.
Webinar ini, jelas Rahmat, untuk menyelisik jejak sejarah nama-nama besar dari Mandailing di masa lalu dan kiprah mereka pada bangsa sehingga layak dijadikan pahlawan nasional.
“Kami berharap melalui webinar ini ada tindak lanjut berupa langkah nyata agar nama-nama besar dari Mandailing Natal dianugerahi gelar pahlawan nasional. Jadi, wacana penganugerahan gelar pahlawan ini tidak sebatas obrolan langit,” jelas Rahmat.
Sementara itu salah satu nara sumber Dr. Muhammad Daud Batubara menyampaikan, pengusulan gelar pahlawan dapat dilakukan perorangan atau individu.
“Siapa pun dapat mengusulkan. Kepala Daerah hanya merekomendasikan penganugerahan gelar tersebut. Jadi silakan saja jika teman-teman mau mengusulkan kemudian nanti akan ada tim yang mengkaji itu,” sebut Staf Ahli Bupati Madina Bidang Hukum dan Pemerintah ini.
Daud mengaku banyak situs sejarah di Madina yang baru belakangan dia tahu. Untuk itu perlu ada wisata sejarah sehingga peninggalan itu diketahui masyarakat luas.
“Terus terang banyak nama dan situs sejarah yang baru saya ketahui ada di Mandailing Natal seperti Meja Batu. Padahal saya sering berdiskusi dengan Bang Askolani,” ungkapnya.
“Untuk itu saya rasa perlu ada kajian serius mengenai nama dan situs sejarah itu. Bila perlu dibuat lokasi wisata sejarah atau semacam museum sehingga anak cucu kita dan masyarakat luar daerah lebih mengenal tokoh-tokoh bangsa dari Mandailing ini,” pungkasnya.
Selain Daud Batubara, nara sumber yang ambil bagian dalam webinar ini adalah Budayawan Askolani Nasution, penulis Kamus Angkola Mandailing Bakhsan Parinduri, mantan Wali Kota Medan Ir. Akhyar Nasution. Patut diketahui, Akhyar sebelumnya telah mengusulkan S.M Amin Nasution menjadi pahlawan nasional. (RSL)