Pengusaha Muda Harus Hadirkan Inovasi Baru

Panyabungan (HayuaraNet) – Pengusaha muda harus menghadirkan inovasi baru dalam membangun perekonomian nasional agar dapat menawarkan terobosan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan global.

Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti di Jakarta, Kamis (3/11). “Terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki bonus demografi,” katanya.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi hampir seluruh negara di dunia dalam tren negatif.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tercatat inflasi hingga bulan April 2022 mencapai 2,15 persen. Jumlah ini meningkat hampir empat kali lipat dibanding inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,58 persen,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, lonjakan inflasi tersebut dipicu kenaikan komoditas energi dan bahan makanan yang masing-masing mencapai 3,91 persen dan 4,01 persen.

“Di samping itu, pandemi juga telah berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia. Untuk itu, diperlukan kontribusi dari dunia usaha untuk membangun perekonomian nasional, salah satunya dengan mengoptimalkan peran pengusaha muda,” lanjut Ketua DPR RI ke-20 ini.


Bamsoet mengatakan, peran dan kontribusi dunia usaha salah satu faktor penting dalam merealisasikan perencanaan pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan.”Para pengusaha muda, khususnya, mempunyai peran sentral dan menentukan,” ujarnya.

Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan pengoptimalan peran ini menuntut adanya pertumbuhan pengusaha muda yang signifikan. Apalagi saat ini, rasio jumlah pengusaha muda terhadap populasi jumlah penduduk Indonesia masih belum optimal, yakni baru mencapai 3,4 persen.

“Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia sebesar lima persen dan Singapura sebesar tujuh persen. Aspek lain yang penting diperhatikan bahwa tren dunia industri saat ini dipenuhi dengan digitalisasi pada hampir semua lini. Segala sesuatu yang manual, natural, dan mekanis akan digantikan dengan yang serba digital,” pungkas Bamsoet. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai