Pengamat Politik: Langkah Golkar Tolak Proporsional Tertutup Sikap Terpuji

Jakarta (HayuaraNet) – Pengamat Politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin mengatakan langkah Golkar menolak sistem pemilu proporsional tertutup merupakan sikap terpuji dan mengangkat citra partai berlambang pohon beringin itu.

Alvin menilai langkah tersebut bukti Golkar memang berusaha menjaga demokrasi di Indonesia agar transparan dalam memilih kader yang akan dipilih dan mendapat mandat menjadi anggota dewan.

“Perihal perjuangan untuk sistem pemilu terbuka, saya rasa dapat mengangkat citra Golkar,” katanya di Jakarta beberapa hari lalu.

Tak hanya itu, jelas Alvin, kekuatan Golkar saat ini ada di barisan kader-kader muda. Terlebih, saat ini kader dan caleg Golkar mayoritas berasal dari kaum muda.

“Terkait dengan kader-kader Golkar yang tergolong muda tentu menjadi karisma dan daya tarik sendiri. Tentu ini ada kaitannya dengan upaya Golkar menjaring generasi milenial dan generasi z yang mendominasi pemilu 2024,” ungkap Alvin melansir Berita Satu.

Ridwan Kamil Resmi Masuk Partai Golkar (Istimewa).

Untuk itu, kata Alvin, Golkar harus merapatkan barisan dan bergerak dengan kekuatan tokoh mudanya.

“Golkar pun mendapatkan amunisi baru, yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) yang baru bergabung,” sebutnya.

“Di titik ini perlu ada sinergitas dari kader-kader golkar yang baru bergabung untuk bisa bergerak bersama,” pungkas Alvin.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan sikap partai yang menolak sistem pemilu tertutup. Alasannya, menurut Airlangga, Golkar berkomitmen untuk menjaga demokrasi dan reformasi.

“Golkar komitmen dengan reformasi, Golkar komitmen terhadap hak yang sudah diberikan kepada masyarakat, sehingga hak yang sudah diberikan ke masyarakat tidak boleh kita tarik kembali karena Partai Golkar selalu bersama rakyat,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Kamis (26/1) lalu. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai