Panyabungan (HayuaraNet) – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, mendesak kaporles setempat untuk segera menertibkan galian C tak berizin yang belakangan marak di daerah itu.
Desakan itu disampaikan mahasiswa melalui unjuk rasa di depan Mako Polres Madina, Kecamatan Panyabungan Utara, Selasa (04/10) kemarin. Tak hanya menertibkan, mahasiswa juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menangkap para pelaku.
Wakil Ketua PC PMII Madina Abdul Rahman Hasibuan dalam orasinya mengatakan, galian C tak berizin di beberapa lokasi di Madina bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berpotensi menyebabkan banjir.
Pengerjaan galian itu, jelas Rahman, meresahkan masyarakat setempat karena penggalian di daerah aliran sungai (DAS) itu tak hanya dilakukan pada siang hari, tapi juga saat malam.
“Kalau galian C ini sudah legal enggak mungkin tengah malam melakukan aktivitas,” tegas Rahman.
Untuk itu, dia meminta Kapolres AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidik menangkap para pelaku. “Apabila tuntutan kami ini tidak ditanggapi kapolres Madina, kami akan turun kembali dengan massa yang lebih besar,” tutupnya.
Senada dengan itu, Wakil Sekretaris PC PMII Madina Miftahul Jihadi yang mengomandoi nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Buruh Tani menyampaikan seluruh tuntutan mahasiswa terkait maraknya aktivitas galian C tak berizin di Madina.
Pertama, meminta kapolres Madina menutup galian C ilegal yang berada di beberapa lokasi di Bumi Gordang Sambilan. Kedua, meminta kapolres Madina supaya bertindak tegas dengan menangkap para pelaku galian C ilegal.
Ketiga, meminta kapolres Madina agar tidak pandang bulu dalam penegakan hukum terhadap para pelanggar aturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Madina.
“Keempat, kami minta kapolres Madina mundur dari jabatannya jika tidak mampu mengemban tugas,” tegas Miftah.
Terkahir, mahasiswa memastikan akan turun kembali untuk berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar apabila tuntutan mereka tak ditindaklanjuti.
Kabag Ops Polres Madina M. Rusli yang menerima unjuk rasa mahasiswa menyampaikan apresiasi atas aksi damai itu. “Kami akan menindaklanjuti tuntutan adik-adik mahasiswa,” katanya dihadapan puluhan pengunjuk rasa.
Rusli menerangkan, kapolres Madina tidak bisa menyahuti para mahasiswa secara langsung karena sedang berada di luar Madina. “Apa yang menjadi tuntutan adek-adek sekalian nantinya kami akan laporkan kepada bapak kapolres,” pungkasnya.
Ketua PC PMII MADINA Ahmad Rizal Nasution yang didaulat sebagai penutup aksi menyampaikan ucapan terima kasih kepada kapolres Madina karena sudah memerintah anggotanya menyambut kedatangan mahasiswa.
Meski demikian, Rizal tak menutup rasa kecewanya karena tak bisa bersua langsung dengan AKBP Reza. “Untuk kali ini tidak bisa berjumpa dengan kapolres langsung, jujur kami sangat kecewa,” tegasnya.
Sama seperti rekan-rekannya, Rizal mengingatkan agar tuntutan mereka disahuti. Jika tidak, PC PMII akan kembali menggelar unjuk rasa serupa dengan massa yang lebih banyak. (RSL)