Panyabungan (HayuaraNet) – Orasi mahasiswa yang meminta transparansi kebijakan Dinas Pendidikan Mandailing Natal merupakan puncak kekesalan masyarakat terhadap dinas yang dipimpin oleh Lis Mulyadi Nasution itu.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Zubaidah Nasution menanggapi aksi mahasiswa yang tidak disahuti Kadisdik.
“Kadis seharusnya menyahuti mahasiswa karena ketidakberesan kinerja di Dinas Pendidikan harus segera dihentikan,” katanya ketika dihubungi di Panyabungan, Rabu (22/6).
Anggota fraksi Partai Golkar ini menilai, dengan banyaknya persoalan di dinas yang seharusnya mengangkat mutu dan kualitas pendidikan itu sudah seharusnya Bupati H. M. Ja’far Sukhairi Nasution mengambil tindakan tegas.
“Sebagai komisi yang bermitra dengan Dinas Pendidikan, ada beberapa hal yang pernah kita sampaikan kepada Disdik, tapi seperti anjing menggonggong kafilah berlalu,” sebut Ketua KPPG Madina ini.
Zubaidah menambahkan, ia mengerti bagaimana perasaan mahasiswa yang diabaikan oleh Kadisdik.
“Aspirasi masyarakat saja yang kita sampaikan melalui lembaga yang sah dan sebagai mitra pemerintah yang diamanahkan undang-undang tidak digubris,” ungkapnya.
“Jadi, kita paham perasaaan adek-adek mahasiswa yang geram terhadap sikap dinas yang menjadi harapan kita dapat membina dan menghasilkan aset dan generasi penerus putra-putri Madina,” tutupnya.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam PC PMII Madina menggelar unjuk rasa di Dinas Pendidikan. Namun, orasi mahasiswa hanya dianggap angin lalu oleh kadisdik. Lis Mulyadi enggan menerima dan menjumpai mahasiswa.
“Kami menduga Dinas Pendidikan ini tidak trasparan kepada masyarakat terkait kebijakan-kebijakan yang telah dibuat,” kata juru bicara mahasiswa Sammir.
Sementara itu kordinator lapangan Abdul Malik berharap Kadisdik Lis Mulyadi Nasution agar menyerahkan jabatannya atau tidak rangkap jabatan.
“Kami berharap kepada bapak kadis untuk bisa menemui kami dan bertukar pikiran. Kalau tidak bisa menjadi Kadis, jangan merangkap jabatan,” serunya. (RSL)