Panyabungan (HayuaraNet) – Para ketua partai politik di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, turut berpartisipasi pada pemilihan legislatif tahun ini, baik itu di tingkat kabupaten maupun provinsi. Dari belasan partai yang ada, beberapa berhasil lolos ke gedung dewan, sementara yang lainnya belum beruntung.
Berdasarkan hitung pasti yang dirilis di situs resmi KPU maupun hasil hitung internal masing-masing partai dapat diprediksi nasib para ketua partai itu.
Khoiruddin Faslah Siregar sebagai nakhoda DPC PKB dipastikan tidak akan masuk dalam daftar 10 orang yang menjadi perwakilan Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Madina di DPRD. Berdasarkan hitungan internal partai, jumlah 9.326 suara masih tertinggal dari perolehan Gerindra untuk menyegel dua kursi. Meski demikian jumlah kursi PKB dipastikan bertambah dibanding periode lalu.
Ketua DPC Gerindra Erwin Efendi Lubis berhasil mengungguli koleganya di partai. Tak hanya itu, perolehan dua kursi di Dapil 1 masih bisa dipertahankan. Pria yang disebut-sebut bakal calon bupati ini sepertinya masih akan menjadi ketua DPRD periode 2024-2029. Di sisi lain dia juga berhasil membawa partai besutan Prabowo Subianto itu meraih tujuh kursi.
Ketua DPC PDIP Teguh W. Hasahatan Nasution diprediksi akan kembali melenggang ke gedung DPRD. Namun, sama seperti periode sebelumnya, dia harus berdiri sendiri. Berdasarkan perhitungan internal beberapa partai, PDIP urung mendapatkan satu kursi di Dapil V karena suara kursi kedua Hanura atau PKB lebih banyak dibandingkan perolehan partai berlambang banteng itu.
Tak seperti ketua partai yang disebutkan sebelumnya, H. Aswin Parinduri memilih bertarung di level provinsi. Ketua DPD Partai Golkar ini per Rabu (21/02) pukul 19.37 WIB berhasil mengumpulkan 13.186 suara dan menjadi yang tertinggi di internal Partai Golkar. Besar kemungkinan mantan calon wakil bupati Madina tahun 2020 ini akan duduk sebagi wakil rakyat.
Ketua DPD Partai Nasdem Sainal Abidin Nasution mengalami nasib serupa dengan ketua PKB Madina. Meski tak lolos ke parlemen daerah, secara kepartaian pria yang akrab disapa Dedek ini berhasil mendongkrak raihan kursi partai tersebut. Kemungkinan besar Nasdem akan memiliki fraksi murni. Periode sebelumnya partai besutan Surya Paloh ini hanya berhasil mengirim satu kadernya ke DPRD Madina.
Wahidin Arjun Rambe, ketua DPD PKS ini memilih berkompetisi di tingkat provinsi. Berdasarkan hitung pasti KPU dengan suara masuk mencapai 47,51 persen, dia baru mengumpulkan 757 suara dan jauh tertinggal dari Chandra I S Rambey (7.318) atau Sunggul Lelo Siregar (7.241). Melihat kondisi ini, sepertinya Wahidin tak akan berhasil melampaui raihan koleganya tersebut.
Sama halnya dengan Fahrizal Efendi Nasution. Ketua DPC Hanura ini memang masih unggul dibandingkan koleganya di partai dengan raihan 2.194 suara. Namun, secara kolektif perolehan suara Hanura (47,51 persen suara masuk) masih jauh dari angka 10.730 yang merupakan kursi terakhir untuk DPRD Provinsi Sumatera Utara Dapil Sumut 7 pada pemilu 2019 lalu.
Ketua DPD Partai Garda Republik Indonesia Jamil Anwar sepertinya harus memupus impian untuk duduk di legislatif Provinsi Sumut. Pasalnya, selain berjuang sendirian raihan suaranya pun baru 229. Angka ini tentu masih jauh dibandingkan partai-partai lain dengan jumlah caleg rata-rata 10 orang.
Kondisi sedikit berbeda dihadapi Ketua DPD PAN Nisat Sidik Nasution. Di tengah penghitungan resmi KPU maupun internal beberapa partai muncul dua persepsi. Salah satunya meyakini Nisat kembali terpilih, sedangkan satu lainnya menilai Irham Syururi Nasution yang akan melenggang ke DPRD. Tentu, kepastian siapa yang duduk masih harus menunggu ketok palu KPU.
Ketua DPC Demokrat Harminsyah Batubara sepertinya masih terlalu tangguh untuk koleganya di Dapil III Madina. Dari enam kursi yang tersedia, salah satunya diprediksi akan menjadi milik pria yang akrab disapa Ucok Kodi ini. Tak hanya itu, dia pun dinilai masih mampu menjaga raihan kursi Demokrat seperti periode sebelumnya, yakni 5 kursi.
Nasib tragis justru diterima Ketua PSI Madina Nur Habibah Harahap. Sampai hari ini, sesuai real count di website remsi KPU, partai yang dipimpin Kaesang Pangarep ini di Dapil I Madina belum pecah telur alias nol suara. Sementara dari lima dapil yang ada, PSI hanya berhasil mengumpulkan 13 suara dan menjadi raihan terendah dari seluruh partai peserta pemilu.
Ketua DPD Perindo Ali Makmur Nasution menjadi perbincangan tersendiri. Pasalnya, pria yang akrab disapa Oji Ganding ini bertarung seorang diri di Dapil I. Meski demikian, anggota DPRD dua periode ini berhasil mengumpulkan 3.772 suara untuk mengklaim kursi terakhir. Namun, sepertinya dia akan melenggang sendiri karena Hj. Lely Artati dan Khoirun, aleg Perindo, disebut-sebut tidak lolos tahun ini.
Raihan kursi berkurang dan tak lolos ke gedung dewan. Seperti itu nasib yang diterima Ketua DPC PPP M. Irwansyah Lubis. Dia memilih bertarung di Dapil II, tapi sesuai hasil di situs KPU, sampai berita ini dirilis raihan suaranya masih mentok di angka 127. Di sisi lain, kabarnya PPP tak berhasil mengklaim satu kursi di Dapil III seperti periode sebelumnya. Satu-satunya kursi partai berlambang Ka’bah ini datang dari Dapil I.
Nasib Ketua DPC Partai Ummat As Imran Khaitamy hampir sama dengan Wahidin Rambe. Sama-sama bertarung di tingkat provinsi dan perolehan suara termasuk minim. Pembedanya, Wahidin masih didukung oleh caleg lain dan PKS berpotensi mengklaim satu kursi untuk Dapil Sumut 7. Sementara, perolehan suara caleg Partai Ummat lainnya masing-masing tak sampai 200.
Menjadi ketua partai, termasuk di tingkat kabupaten, memiliki tanggung jawab lebih. Selain berupaya meloloskan diri sendiri ke gedung dewan ada keharusan lain, yakni mendongkrak raihan kursi atau suara partai. Tentu, prediksi di atas masih harus menunggu rekapitulasi final dari KPU. Meski demikian, sepertinya kecil kemungkinan ada pergeseran nasib para ketua partai di Madina. (RSL)