Panyabungan (HayuaraNet) – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dinilai membutuhkan sosok pemimpin organisasi yang visioner sehingga roda kepengurusan berjalan dengan baik dan program terlaksana.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dewan Pakar MPC Pemuda Pancasila Madina Mukhtar Nasution menanggapi musyawarah cabang (muscab) yang akan segera digelar. “Organisasi ini butuh pemimpin yang visioner,” katanya di Panyabungan, Sabtu (18/3).
Pelaksanaan muscab, jelas eks ketua KOTI Mahatidana PP Madina ini, menunjukkan sistem demokrasi telah berjalan dengan baik dalam tubuh organisasi. Di samping itu, hal ini juga menandakan proses kaderisasi tertata.
“Sebagai kader, saya bangga dan gembira mendengar kabar itu. Apalagi, sudah ada yang terang-terangan maju dan di-publish di media,” jelasnya.
Pemimpin yang visioner itu, lanjut Mukhtar, dibutuhkan untuk mengurai beragam persolaan di tubuh organisasi sembari melakukan pembenahan menuju arah yang lebih baik. “Ke depan tata kelola organisasi harus lebih baik,” tambahnya.
Di samping itu, ketua yang terpilih nantinya diharapkan bisa mengayomi, merawat, dan melestarikan semangat juang serta kepeloporan. “Sehingga organisasi ini dapat tumbuh, berkembang, dan maju,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Mukhtar berpesan, agar figur terpilih nantinya dilengkapi dengan kemampuan manajemen yang mumpuni dan mampu merangkul kalangan intelektual, akademisi, maupun profesi lain untuk mewujudkan organisasi yang modern.
“Ini seiring dengan garis kebijakan MPN untuk mewujudkan sumber daya manusia kader yang mumpuni, handal, dan berkualitas,” ungkapnya.
Untuk itu penting bagi setiap pemilik suara menentukan pilihan kepada kader yang telah matang dan teruji secara integritas maupun loyalitas. “Bukan kader karbitan,” sebutnya.
Eks wakil sekretaris jenderal MPC Pemuda Pancasila Madina ini memaparkan, atribut yang telah disebutkan harus dimiliki oleh calon ketua baru karena hal itu merupakan modal dasar dalam pengembangan organisasi.
“Bila perlu harus sesuai dengan kriteria yang telah digariskan dalam AD/ART yakni pasal 35 dalam Bab XVIII,” tuturnya.
Mukhtar menuturkan, dalam tubuh MPN diskusi sering terjadi dan hal itu harus dicontoh oleh MPC Pemuda Pancasila Madina. “Pemimpin bukan sekadar memerintah, tapi terbuka untuk diskusi, menerima kritik, dan rendah hati,” tutupnya.
Untuk diketahui, menjelang muscab MPC Pemuda Pancasila Madina baru memunculkan dua nama yang siap berkompetisi, yakni Zainal Arifin Simbolon (saat ini menjabat sekjend MPC) dan Indra Medi (ketua PAC Batahan). (RSL)