Mengenal Rahmania Amalia, Karateka Sarat Prestasi Minim Apresiasi

Panyabungan (HayuaraNet) – Rahmania Amalia Suayb mungkin bukan nama yang jamak didengar oleh masyarakat Mandailing Natal (Madina). Namun, Rahma begitu ia akrab dipanggil oleh teman-temannya di dojo (tempat latihan) merupakan karateka sarat prestasi.

Dara kelahiran 22 November 2003 ini telah menahbiskan diri sebagai salah satu atlet potensial pada beladiri tangan kosong. Meskipun usianya baru akan menginjak angka 19 pada tahun ini, dia telah menorehkan prestasi gemilang.

Lia, begitu ia akrab disapa di tempat ia dibesarkan, mulai menekuni bela diri Karate sejak tahun 2016. Saat itu ia baru duduk di kelas VIII MTsN 2 Madina. Pada saat anak seusianya sedang asyik menikmati masa remaja, Lia memilih latihan dengan giat. Bahkan ia rela pulang malam menempuh jarak Panyabungan-Longat demi meningkatkan teknik dan kemampuannya.

Pengorbanan itu berbuah manis. Satu per satu kejuaraan mulai ia ikuti dan tampil sebagai juara. Kejuaraan tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan bahkan tingkat internasional pun telah ia taklukkan.

Terbaru, anak sulung dari pasangan Abdul Kadir Lubis dan Arni ini berhasil meraih medali perunggu pada Renzo International Open Karate Mendagri Cup 2022 di Jakarta Timur. Kejuaraan ini diikuti oleh karateka dari penjuru tanah air. Bahkan tidak sedikit atlet PON dan nasional yang turun gelanggang.

Medali yang Berhasil Diraih Rahma dari Berbagai Tingkat Kejuaraan

Namun, semua prestasi itu belum cukup untuk mendapat apresiasi dari Pemkab Madina. Tak jarang ia harus berangkat ke kejuaraan dengan biaya sendiri. Beruntung ia punya orang tua yang mendukung kegiatannya.

“Dana Keberangkatan ke Jakarta itu saya ambil dari tabungan sendiri. Tabungan hasil kejuaraan di Bogor bulan Februari lalu,” ujarnya ketika dihubungi HayuaraNet, Selasa (19/7).

“Kalau berangkat ke kejuaraan memang sering tanggung sendiri. Untungnya orang tua selalu mendukung,” tambahnya sembari menunjukkan 11 medali yang sudah ia menangkan dari berbagai kejuaraan.

Pada Kejuarnas Pakuan Karate Championship 2 yang dihelat 26-27 Februari 2022, Rahma berhasil mendulang medali emas. Ia dan 6 rekannya dari Kageri Club di bawah pelatihan Senpai A. Rizal. H berhasil meraih 1 emas dan 3 perunggu. Kageri Club berhak menduduki posisi 16 dari 52 kontingen.

Meskipun belum mendapat apresiasi selayaknya, pemegang sabuk hitam Dan I ini tak patah arang untuk terus mengasah kemampuan dan meraih prestasi-prestasi berikutnya.

“Ada, sih, rasa cemburu ketika beberapa waktu lalu melihat berita atlet silat bertemu Bupati. Tapi, ya, begitulah. Mudah-mudahan kejuaraan berikutnya sudah dilirik,” harap alumni MAN 1 Madina ini.

Anak pertama dari empat bersaudara ini sedang bersiap untuk mengikuti beberapa kejuaraan dalam 4 bulan ke depan. Akhir bulan ini rencananya ia bersama Kageri Club akan tampil pada Kejuaraan Antar Dojo (Kejurdo) di Siantar. Disusul kemudian Kejurnas Forki pada bulan Oktober, dan Porprov sekaligus seleksi atlet PON di bulan November.

“Sedang persiapan untuk kejuaraan berikutnya. Saya ingin tampil di PON 2024 mewakili Sumut,” sebut Rahma.

Rahma (Sabuk Merah) Saat Bertanding di Renzo International Open Karate Mendagri Cup 2022 di Jakarta Timur.

Untuk memaksimalkan potensi dan persiapan ke kejuaraan berikutnya, apalagi untuk bersaing masuk pelatda PON tentu dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

“Saya ingin punya baju yang standar atletlah. Terus butuh juga deker dan sarung tinju,” ungkapnya.

Kageri Club, tempat Rahma berlatih, memang fokus pada pembinaan prestasi karateka. Tak hanya Rahmania, banyak atlet berprestasi lahir dari dojo ini.

“Kita pernah juara III umum Kejurda tahun 2019 lalu. Kemarin kita berangkat ke Bogor, dari 7 atlet yang bertanding 4 meraih medali,” papar Rizal, Rabu (20/7).

“Anak-anak ini pantas dapat apresiasi dari bupati atau wakil bupati. Barangkali Pak Bupati belum tahu Madina punya atlet karate yang sangat potensial dan berkali-kali mengharumkan nama daerah,” tutupnya. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai