Panyabungan (HayuaraNet) – Sampai saat ini masyarakat masih menanti penjelasan terkait kebenaran isu besi tua yang menjadi jatah Pemerintah Daerah Mandailing Natal (Pemda Madina) sebagaimana tangkapan layar pesan Whatsapp yang viral belakangan ini.
Hal itu disampaikan Sekretaris Caretaker Ikatan Cendekiawan Muslim Muda (ICMI Muda) Madina Hapsin Nasution kepada media di Jl. Willem Iskander, Panyabungan, Madina, Sumut.
“Pihak Pemkab Madina harus meluruskan persoalan ini karena kalau tidak, kami khawatir nama baik pemerintah akan tercoreng. Apalagi perusahaan ini telah nyata melakukan tindakan malaoperasional yang menyebabkan lima nyawa melayang,” katanya, Selasa (8/11) malam.
Lebih lanjut, Hapsin mengungkapkan, isu besi tua menjadi jatah pejabat pemerintah telah berembus sejak lama. “Sangat disayangkan kalau ternyata isu itu benar. Itu artinya oknum pejabat pemerintah kita lebih mengedepankan kepentingan pribadi daripada masyarakat,” lanjutnya.
Untuk itu Hapsin berharap pemerintah memberikan penjelasan sekaligus mendorong pihak kepolisian mengusut rentetan kejadian yang berulang kali menyebabkan masyarakat harus dilarikan ke rumah sakit akibat aktivitas PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power).
“Kita juga mendorong Pemkab Madina, dalam hal ini tim investigasi untuk mengecek daftar perusahaan yang berbisnis dengan PT SMGP. Tujuannya untuk melihat benang merah setiap perusahaan dengan pejabat,” sebutnya.
“Langkah itu penting untuk memastikan pejabat kita tidak menerima gratifikasi dari perusahaan yang secara nyata telah mengancam keselamatan masyarakat Madina,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya potongan percakapan aplikasi Whatsapp tersebar di media sosial. Dalam percakapan itu disebutkan karyawan perusahaan sedang mencincang besi yang merupakan jatah pemda. Tangkapan layar itu kemudian viral dan menjadi perbincangan masyarakat. (RSL)