Panyabungan (HayuaraNet) – Bisnis manggis yang dikelola Najamuddin, warga Desa Parmompang, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mampu menembus pasar internasional. Bahkan per harinya dia mengekspor buah yang berasal dari Semenanjung Malaya sebanyak 7 ton per hari ke China.
Najamuddin yang dihubungi media, Sabtu (17/9) menuturkan pengiriman ke Negeri Tirai Bambu dilakukan melalui Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan telaj berjalan selama tiga minggu usai penerbangan langsung ke negeri tujuan ekspor kembali dibuka.
“Ini menjadi angin segar ekspor komoditas pertanian, khususnya para petani Manggis di Kabupaten Mandailing Natal,” katanya.
“Rata-rata pengiriman manggis 3 sampai 5 ton, bahkan dalam satu minggu terakhir ini 7 ton manggis per harinya dapat kita kirim melalui Sumbar menuju China,” paparnya di gudang sortir Lintas Timur, Panyabungan.
Najamuddin menerangkan, saat ini permintaan manggis asal Madina, Tapsel, dan sekitarnya untuk diekspor ke China terus mengalami peningkatan. Hal ini karena manggis dari wilayah Madina dan Tapsel punya peminat tersendiri.
“Buah manggis dari dua wilayah ini memiliki daging yang lebih empuk dan tidak lembek serta tampilan luarnya lebih cantik,” ungkap Najamuddin.
Mengutip Wartamandailing, harga beli dari petani ada di kisaran harga Rp 17 ribu per kilo. Harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya yang sempat naik di angka 40-70 ribu rupiah.
“Sekarang musim panen manggis sudah mulai dari wilayah Panyabungan Timur, dan Kecamatan Kotanopan sementara untuk wilayah Siabu sudah mulai habis, saya optimistis setelah pembukaan ekspor ke Negeri Tirai Bambu ini ekspor manggis Madina terus melonjak,” pungkas pengepul dengan 11 karyawan ini.
Sementara Dedi Supriadi menerangkan, sebelum dikirim ke negeri tujuan, manggis yang dibeli dari petani harus terlebih dahulu disortir dengan baik.
“Kita harus perhatikan satu per satu terutama pada kulit dan gestur serta kualitasnya agar pasar bisa terus berkelanjutan,” terang pria asal Sukabumi ini.
Dedi menjelaskan, manggis yang berkualitas ditandai dengan kulit tak berbintik atau berkarat dan ukuran buah agak besar.
“Kualitas super nantinya bagian untuk diekspor dan yang kurang bagus masuk ke pasar lokal,” tutupnya. (RSL)