Panyabungan (HayuaraNet) – Setelah partai-partai di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU, pembicaraan selanjutnya adalah pendatang baru di kancah perpolitikan Bumi Gordang Sambilan yang ambil bagian dalam Pemilu 2024. Bacaleg baru di Partai Golkar menjadi salah satu yang disorot.
Jika di beberapa partai lain ada pensiunan amtenar yang ambil bagian, untuk Partai Golkar nama Makmur Pinayungan Lubis menjadi salah satu yang menjadi perhatian. Maklum, pria yang lama menghabiskan waktu di perantauan, Jakarta, ini merupakan sosok yang bergelut di dunia UMKM. Usaha kecil di Madina masih belum mendapat perhatian yang benar-benar serius. Kehadiran pria yang dikenal ramah ini pun seperti menjadi harapan baru.
Pinayungan, begitu dia akrab dipanggil, telah menggeluti dunia UMKM sejak tahun 2012 silam. Setelah keluar dari perusahaan bonafide, dia memutuskan mengambil beberapa kursus keahlian, salah satunya di bidang makanan. Dengan ilmu baru itu, dia bersama sang istri Nita Septianingsih membuka usaha Roti Mungil Nita.
Pinayungan bersama istri menjalankan bisnis roti tersebut dengan metode berbagi. Tidak semata mencari keuntungan, tapi juga memberi peluanh bagi orang lain untuk menggeluti usaha yang sama. Di Jakarta, Roti Mungil Nita bahkan menjadi salah satu komoditas ekonomi di salah satu pesantren. Para santri dilatih sampai bisa membuat roti dan menjalankan bisnisnya.
Sama halnya dalam menjalankan bisnis, motto yang dia pegang teguh adalah IAM (Ilmu, Amal, Manfaat). Artinya, dalam menjalani kehidupan seseorang memerlukan banyak disiplin ilmu yang dibarengi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa memberikan manfaat bagi orang sekitar maupun masyarakat luas.
“Motivasi ikut daftar sebagai bacaleg karena ingin lebih memanfaatkan diri untuk masyarakat, utamanya yang bergerak di bidang UMKM,” katanya terkait alasan terjun ke dunia politik, Minggu (14/5).
Niat dan motivasi itu bukan isapan jempol belaka. Saat ini pun Pinayungan membuka ruang sebesar-besarnya bagi anak-anak muda Madina yang ingin belajar membuat roti. Dia punya prinsip, siapa pun karyawan yang bekerja dengannya tidak boleh lebih dari tiga tahun harus sudah bisa mandiri.
Orang-orang yang bekerja dengannya tidak hanya menerima ilmu tata boga, tapi juga manajemen keuangan. Para karyawan selalu diingatkan untuk menyisihkan gaji sebagai persiapan membuka usaha di masa depan. Menurutnya, langkah itu patut dicoba oleh pengusaha lain sehingga di masa depan lebih banyak generasi muda Madina yang menggeluti bisnis.
“IKM dan UMKM tulang punggung ekonomi negara, termasuk di daerah,” ujar lulusan Universitas Sahid Jakarta ini.
Maka dari itu, ayah tiga anak ini pun tidak ragu untuk ambil bagian dalam kontestasi Pemilu 2024. Baginya, IKM dan UMKM harus mendapat pendampingan baik dari pemerintah maupun lembaga legislatif sehingga terus tumbuh dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Selama ini belum pernah terdengar ada anggota legislatif yang menyuarakan kebangkitan UMKM di Madina, terlebih dari sosok yang menggeluti bidang itu,” sebutnya.
Dia menerangkan, kondisi UMKM Madina masih tertinggal dari daerah-daerah lain, utamanya dalam pemasaran dan pengemasan. Padahal dua hal tersebut, kata Pinayungan, merupakan pondasi utama keberlangsungan sebuah produk.
“Saya juga beberapa kali menyosialisasikan hal itu kepada pelaku UMKM di Kotanopan. Alhamdulillah, sudah ada beberapa yang mencoba dan hasilnya mulai terlihat,” ungkapnya.
Alumni SMAN 3 Kota Madya Medan ini berkeyakinan, UMKM di Madina masih bisa mengejar daerah lain apabila mendapat pendampingan dari pihak pemerintah. “Dengan adanya anggota legislatif yang menyuarakan itu, tentu pemerintah akan lebih mendengar dan menyahuti,” jelasnya.
Pinayungan telah membuktikan, toko Roti Mungil Nita yang saat ini baru ada di Kotanopan punya rekam jejak penjualan yang menggiurkan. Katanya, omzet penjualan dalam satu bulan bisa mencapai 15-20 juta rupiah. Dia menilai, UMKM lain pun bisa mencapai itu dengan fasilitas dan sarpras yang baik.
“Berjuang secara mandiri telah kami lakukan bertahun-tahun. Kesempatan menjadi anggota legislatif akan memudahkan dalam hal penyampaian kelua kesah pelaku UMKM di Madina,” terangnya.
Pinayungan memaparkan, keikutsertaannya pada Pileg 2024 semata-mata ingin membantu para pengusaha yang bergerak di dunia IKM dan UMKM. “Usaha kecil tentu hanya dengan modal kecil, tapi dengan manajemen dan pendampingan yang tepat akan mendorong mereka menjadi pengusaha yang lebih besar,” tutupnya.
Makmur Pinayungan Lubis maju sebagai bacaleg Partai Golkar untuk daerah pemilihan (Dapil) 2 Madina meliputi Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan, Ulu Pungkut, Pakantan, dan Muarasipongi. (RSL)