Panyabungan (HayuaraNet) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Yuri Andri menyanggah pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) misterius. Dia meminta warga yang mempertanyakan pembelian mobil itu agar melihat di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik).
Namun, LPSE Madina sejak tadi siang sampai pukul 15.13 WIB, Selasa (01/8), tak bisa diakses alias ‘tutup’. Meski demikian, dari pencarian pada hari sebelumnya, tidak ada satu pun item pengadaan yang dimuat di LPSE untuk anggaran tahun 2023. Padahal, seperti diketahui ada beberapa mobil dinas baru yang dibeli oleh Pemkab Madina. Baik itu jenis minibus maupun double cabin seperti merek Hilux.
Sebelumnya, masyarakat menilai pengadaan mobil damkar yang penyerahannya dilakukan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi beberapa hari lalu terkesan misterius. Pasalnya berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, dalam perencanaan, mobil yang akan dibeli Pemkab Madina itu model double cabin, tapi yang datang justru single cabin. Sementara anggaran yang disiapkan untuk adalah sekitar Rp1,35 miliar.
Terkait ini, Yuri menjelaskan, dalam Daftar Perencanaan Anggaran (DPA) tidak disebutkan model mobil damkar. Melainkan hanya spesifikasi berupa kapasitas tangki 500 liter. Mantan camat Panyabungan ini tak menampik anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,35 miliar.
“Anggaran yang tersedia itu hanya sekitar Rp1,3 miliar. Dalam e-purchasing ini tersedia dua jenis mobil, satu harganya Rp1,3 miliar dan satu lagi Rp1,6 miliar, karena terbatas anggaran kami pilih yang Rp1,3 miliar,” jelas Yuri melansir bulat.co.id.
Yuri menambahkan, penetapan pengadaan mobil damkar seharga Rp1,35 miliar itu pun dilakukan setelah negosiasi.
Yuri mengungkapkan, saat ini ada enam mobil damkar, termasuk yang baru dibeli. Jumlah armada tersebut masih jauh dari kata ideal untuk wilayah Madina yang begitu luas. Dia menerangkan, setidaknya dibutuhkan 18 armada. (RSL)