Tambangan Tonga (HayuaraNet) – Kwartir ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Kecamatan Tambangan menggelar perkemahan Jumat, Sabtu, dan Minggu (Perjusami) sekaligus pelantikan majelis pembina ranting (Mabiran) dan pengurus ranting Pramuka setempat, Jumat (13/10).
Kegiatan yang berlangsung di bumi perkemahan Adina Marangin, Desa Tambangan Tonga, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, ini diikuti 340 peserta dari 14 sekolah, yakni 11 SD, dua SMP, dan satu SMA.
“Acara hari ini perjusami dan pelantikan pengurus Kwarran periode 2023-2026. Peserta 14 sekolah,” kata Ketua Panitia Rusdi Nasution.
Anggota Majelis Pembina Cabang (Mabicab) Rahmat Hidayat didaulat sebagai pembina pada upaca pembukaan mewakili Kamabicab H. M. Jafar Sukhairi Nasution. “Pak bupati dan ibu wakil bupati titip salam karena ada agenda lain,” kata kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Madina ini.
Dalam sambutannya, sesuai pidato bupati, Rahmat menyampaikan Pramuka merupakan pendidikan non formal dan wadah pembinaan serta pengembangan karakter kaum muda. “Karakter seorang pemimpin adalah bisa dipimipin,” ujarnya.
Tak lupa, dia menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras panitia sehingga acara bisa terlaksana.
Usai upacara pembukaan, acara dilanjutkan dengan pelantikan Mabiran Pramuka Kecamatan Tambangan. Muslih Lubis ditetapkan sebagai ketua Mabiran didampingi kapolsek Kotanopan dan Danramil 14 Kotanopan sebagai wakil ketua. Pelantikan dipimipin langsung oleh Ketua Kwartir Cabang Pramuka Madina Lis Mulyadi Nasution.
Sementara itu, Camat Tambangan Muslih Lubis yang baru diangkat sebagai Kamabiran langsung memimpin pelantikan pengurus kwartir ranting. Dalam surar keputusan yang dibacakan, Rusdi Nasution ditetapkan sebagai ketua.
Acara pelantikan yang berlangsung di bawah guyuran hujan deras itu terap berlangsung khidmat. Terlihat dari semangat para pengurus saat mengucapkan sumpah pelantikan dengan memegang ujung Bendera Merah Putih dan kacu yang diletakkan di dada kiri.
Satu hal lain yang menarik dalam acara ini adalah adanya stand kuliner. Beragam jenis makanan seperti, keripik sambal, keripik rebung, nasi goreng pisang Sitabar, dihidangkan para peserta untuk dicicipi pengunjung.
“Ternyata rebung bisa diolah dan dijadikan keripik yang enak,” kata Lis Mulyadi sembari mencicipi keripik tersebut dan nasi goreng pisang Sitabar.
Tak hanya itu, untuk penerangan kemah peserta hanya boleh menggunakan obor. Hal ini, kata ketua panitia, merupakan kesepakatan bersama. Perkemahan ini dijadwalkan berlangsung sampai Minggu (15/10). (RSL)