Panyabungan (HayuaraNet) – Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Irwansyah Lubis menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat atas terselenggaranya pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di kabupaten itu.
Apresiasi itu disampaikan Irwan karena pada akhirnya Bupati H. M. Jafar Sukhairi Nasution mendengar aspirasi dari berbagai elemen masyarakat yang meminta pilkades dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, sempat muncul wacana peniadaan pilkades sampai tahapan pemilu dan pilkada selesai. Langkah itu bahkan dikuatkan dengan tidak adanya penganggaran pemilihan kepala desa pada APBD tahun 2023.
“Apresiasi dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pemerintah yang telah menyelenggarakan pilkades dan berjalan dengan baik,” kata inisiator Gerakan Selamatkan Kedaulatan Desa ini, Selasa (22/8).
Irwansyah mengaku sempat ada kekhawatiran pilkades tidak diselenggarakan sampai tahun 2025. Dia menilai menetapkan penjabat kepala desa untuk waktu yang lama bisa menimbulkan gejolak.
“Alhamdulillah setelah melalui banyak kajian dan pertimbangan pilkades akhirnya terlaksana tahun ini,” jelas pentolan KAHMI Madina ini.
Anggota DPRD Madina periode 2009-2014 ini tak hanya menyampaikan apresiasi kepada bupati, tapi seluruh pihak yang terlibat mulai dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ahmad Meinul Lubis, unsur TNI-Polri sebagai pengaman, panitia, dan masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi atau hak konstitusinya.
Pelaksanaan Pilkades 2023 ini, jelas Irwansyah, telah menepis beragam isu negatif yang sempat muncul akibat wacana penundaan pesta demokrasi tingkat desa itu.
“Dengan terlaksananya pilkades tahun ini, semua kekhawatiran itu dapat terjawab karena masyarakat desa akan dipimpin oleh pilihannya sendiri dan kedaulatan desa pun terwujud,” terangnya.
Dia berharap kepala desa terpilih bisa menjalankan amanah dari masyarakatnya dengan baik. Tak lupa dia juga mengingatkan agar perbedaan warna selama tahapan pilkades bisa disatukan kembali demi terwujudnya desa yang lebih maju dan mandiri.
Patut diketahui, sebanyak 256 desa di Madina menyelenggarakan pilkades, Senin (21/8), kemarin. Praktis pelaksanaannya dapat disebut lancar karena tidak ada konflik atau insiden yang berpotensi menimbulkan kerusuhan. (RSL)