Singkuang (HayuaraNet) – Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Hasil Sawit Bersama (HSB) Sapihuddin mengatakan masyarakat Desa Singkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, saat ini hanya butuh ketegasan Bupati H. M. Jafar Sukhairi Nasution terkait pembangunan kebun plasma PT Rendi Permata Raya.
Hal itu disampaikan Sapihuddin saat berunjuk rasa di depan kantor perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit itu, Senin (20/3).
Dia menyampaikan, selama ini pemerintah terkesan tidak tegas sehingga PT Rendi leluasa beroperasi tanpa memberikan hak masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan.
“Kami tidak butuh Eko Ashari. Dia hanya karyawan. Kami butuh Sumarli, pemegang saham dan pengambil keputusan,” katanya di tengah-tengah aksi.
Sapihuddin menambahkan, masyarakat ingin bupati turun langsung menyelesaikan perkara ini, bukan sebatas kepala OPD. “Kami menilai, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal keok di hadapan perusahaan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Muara Batang Gadis Zul Hidayat mengatakan tim khusus telah dibentuk atas saran Ketua TP2D Todung Mulya Lubis.
“Tim dari Pemkab sudah dibentuk dan sekarang sedang menuju ke Muara Batang Gadis. Saya selalu mendukung masyarakat,” kata Zulhidayat.
Wakapolres Marina W. Sidabutar yang turun ke lokasi kejadian meminta masyarakat menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Terima kasih atas kerja sama bapak dan ibu telah menjaga kondusifitas dan keamanan,” ucapnya.
Diketahui, aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk protes atas ketidaktegasan Pemkab Madina terhadap PT Rendi yang sampai saat ini belum merealisasikan kebun plasma. Perusahaan tersebut mengelola 3,741 Ha lahan HGU sejak 2005. Aksi ini diikuti oleh 371 petani plasma dari Desa Singkuang I. (RSL)