Keterlambatan Pembangunan Lanskap Pasar Baru, Kadis Perdagangan: Ada Perubahan Item

Panyabungan (HayuaraNet) – Terkait keterlambatan perataan pelataran Pasar Baru Panyabungan, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Parlin Lubis menerangkan, terjadi akibat adanya perubahan item lanskap.

“Awalnya pembuatan drainase tanggung jawab Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas PU-PR, tapi kemudian ada perubahan item. Drainase dimasukkan jadi bagian lanskap,” katanya ketika dihubungi di ruang kerjanya, Kamis (17/11).

Mantan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menjelaskan, berbeda dengan pematangan lahan, dana pekerjaan lanskap—berupa: pagar, taman, paving blok,  drainase, pos jaga, gapura, termasuk jenset—bersumber dari APBN dan pengerjaannya dilakukan pusat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumut.

Berdasarkan hitungan waktu pengerjaan, jelas Parlin, pematangan lahan bisa dilakukan dalam waktu 21 hari sehingga masih memungkinkan diselesaikan sebelum pergantian tahun. “Jadi, masih ada harapan. Soal administrasi juga tidak ada kendala karena sudah berproses,” ungkapnya.

Terkait kemungkinan Pasar Baru Panyabungan sudah bisa difungsikan sebelum Ramadan tahun 2023, Parlin optimistis bisa dikejar dengan mempercepat proses pematangan lahan sebelum tahun 2022 berakhir.

Kepala Dinas Perdagangan Madina mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak PPW Sumut secara intens. Dari pembicaran itu PPW Sumut menyatakan bakal mengupayakan agar lelang pekerjaan lanskap bisa dilaksanakan pada akhir 2022, sehingga pada awal-awal 2023 pekerjaan fisik lanskap sudah dapat dimulai.

“Mungkin saja pembuatan lanskap selesai sekitar tiga bulan, yaitu sebelum Lebaran 2023. Pokoknya kami akan terus koordinasi dengan Dinas PUPR Madina dan PPW Sumut,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan para pedagang Pasar Baru tampaknya masih harus bersabar supaya bisa menempati bangunan baru yang berlokasi di Kelurahan Sipolu-polu.

Jika Idul Fitri jatuh pada, 21 April 2023, sepertinya harapan pedagangan dapat berjualan di bangunan baru pada bulan puasa nanti sangat tipis. Kecuali lanskap dikerjakan mulai pekan pertama Januari 2023, ada kemungkinan bisa selesai jelang puasa.

Melansir Beritahuta.com hingga Kamis (17/11-2022), pengerjaan pematangan lahan di sekitar gedung belum dimulai walaupun Pemkab Madina sudah menganggarkannya melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2022. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai