Kericuhan di Kanjuruhan Tewaskan 40 Orang

Malang (HayuaraNet) – Kericuhan yang terjadi usai pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persabaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) menewaskan setidaknya 40 orang. Dua di antaranya personel Polri.

Dua personel yang jadi korban meninggal dunia akibat insiden tersebut yaitu Brigadir Andik serta Briptu Fajar.

Kronologi kericuhan bermula saat wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan kemenangan 3-2 untuk Persebaya Surabaya. Aremania, julukan suporter Arema, tak terima dengan hasil tersebut dan melakukan invasi lapangan.

Aremania terlihat merusak fasilitas stadion dan bentrok dengan petugas keamanan. Bahkan dua mobil polisi turut menjadi bulan-bulanan suporter yang kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya.

Melihat situasi yang mulai tak terkendali, petugas keamanan menembakkan gas air mata ke tribun penonton dan massa yang mengamuk. Akibatnya, suporter kocar-kacir dan saling injak. Korban jiwa pun tak terelakkan.

Selain korban jiwa, lebih dari seratus orang dikabarkan harus menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang serta RS Wava Husada.

Dari informasi yang dilansir beberapa sumber para pemain Persebaya masih dalam pengamanan ketat karena berada dalam kepungan Aremania. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai