Panyabungan (HayuaraNet) – Informasi yang menyebutkan Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) Mandailing Natal (Madina) Novan Hadian sebagai narasumber di salah satu bimtek (bimbingan teksnis) kepala desa menurut Founder Madina Care Wadih Al Rasyid Nasution menimbulkan indikasi adanya pilih kasih dari instansi penegak hukum itu.
Hal itu disampaikan Wadih menanggapi pemanggilan sejumlah camat pada awal Oktober 2023 terkait pelaksanaan bimtek, sementara itu pada bimtek di Hotel Danau Toba International pekan lalu Kajari Novan ambil bagian sebagai narasumber. “Kejari tidak boleh tebang pilih dalam menindak mafia bimtek dana desa,” katanya, Selasa (05/12) malam.
Aktivs HMI ini menyampaikan seharusnya Kejari Madina menjadi harapan masyarakat untuk melindungi dana desa dari kegiatan yang membuang-buang anggaran. “Jadi, sebagai penegak hukum tidak boleh berbeda perlakuan dalam hal serupa,” tambahnya.
Pria yang saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana menilai hadirnya Kajari Novan sebagai narasumber di Medan pekan lalu menimbulkan asumsi adanya keikutsertaan instansi tersebut sebagi penyelenggara. “Selama ini ada obrolan lopo kopi kalu bimtek di Madina diduga milik beberapa instansi, termasuk kepolisian, kejari, dan kejati,” terangnya.
Lebih lanjut, lulusan SMA Negeri 1 Panyabungan ini berharap Kejaksaan Negeri Madina mengembalikan kepercayaan publik bahwa instansi itu tidak ikut mengambil keuntungan dari dana desa dengan memeriksa semua pelaksanaan bimtek.
“Sebaiknya Kejari Mandailing Natal memperlakukan semua pelaku bimtek dengan perlakuan sama, tidak tegang pilih. Ini untuk menjaga kepercayaan publik bahwa hukum itu tidak tajam ke bawah tumpul ke atas,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, meskipun sama-sama dianggarkan dari dana desa, ternyata Kejari Madina memberikan perlakuan berbeda terhadap bimtek yang berlangsung sepanjang tahun ini. Entah apa alasan perbedaan sikap itu masih belum bisa dijelaskan. Pasalnya, pihak kejaksaan tak menjawab konfirmasi dengan detail.
Masih jelas dalam ingatan, awal Oktober 2023 lalu Kejari Madina memanggil sejumlah camat untuk diperiksa terkait pelaksanaan bimtek. Namun, bimtek Pembekalan Kepala Desa Setelah Dilantik serta Penguatan dan Pengelolaan Program untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga sepertinya akan lolos dari pemeriksaan karena Kajari Madina Novan Hadian ternyata termasuk salah satu narasumber.
“Ya, benar. Atas permintaan dari Pemkab untuk memberikan pembekalan kepada kepala desa yang dilantik,” kata Novan ketika dikonfirmasi terkait kebenaran dirinya sebagai narasumber bimtek yang disebut-sebut milik institusi dengan kode Tanjung Morawa itu, Senin (04/12).
Novan menambahkan, pada kesempatan itu dia memberi pembekalan dan pengetahuan umum dalam pengelolaan anggaran dana desa. Namun, dia tak menjawab alasan bersedia menjadi narasumber mengingat saat ini sedang bergulir kasus pemeriksaan pelaksanaan bimtek. Acara berlangsung pekan lalu, dari Rabu (29/11) – Sabtu (02/12).
“Proses pemeriksaan masih berlanjut dan sedang dalam tahapan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan),” kata Kasi Pidsus Kejari Madina Raskita Surbakti mengenai pemanggilan sejumlah camat sekitar dua bulan lalu itu, (27/11).
Sementara itu, terkait pelaksanaan bimtek di Hotel Danau Toba International, Medan, yang berlangsung pekan lalu itu, Raskita tak memberikan jawaban. Padahal, Oktober 2023 lalu dia menerangkan hanya ada lima bimtek yang ditampung di dana desa. Sedangkan yang terlaksana tak kurang dari tujuh. Itu pun belum termasuk bimtek pembekalan tersebut.
Berdasarkan sumber media ini di lokasi, dalam penyampaian materi itu Kajari Novan beberapa kali menegaskan bahwa institusi yang dipimpinnya tidak pernah terlibat dalam kegiatan atau pengadaan yang kemudian disebut titipan pada penganggaran dana desa.
Sekadar tambahan informasi, Madina Care adalah organisasi waralaba yang dibentuk oleh anak-anak muda Bumi Gordang Sambilan dengan kepedulian tinggi terhadap daerahnya. Mereka sering menyoroti kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak pro rakyat, isu-isu sosial, isu lingkungan, dan penegakan hukum. Madina Care hadir dengan tagline Membangun Gagasan Merawat Kepedulian. (RSL)