Panyabungan (HayuaraNet) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dr. Muhammad Faisal Situmorang memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan cek kesehatan yang harus dilakukan calon jemaah haji tahun 2024.
Hal disampaikan Faisal di ruang kerjanya menanggapi keluhan beberapa calon jemaah haji yang merasa biaya cek kesehatan terlalu mahal. Terlebih, hal serupa tidak terjadi di tahun sebelumnya. “Kami mengikuti ketentuan Kementerian Agama. Nah, karena baik RSUD Panyabungan maupun Puskesmas sudah BLUD, jadi ada ketetapan harga untuk jasa di fasilitas kesehatan itu,” terangnya.
Kadis Kesehatan menambahkan, terkait item-item yang harus dicek di RSUD Panyabungan dan di Puskesmas mengikuti apa yang tertera di Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu). “Kami juga tidak mungkin memasukkan item tanpa ada petunjuk dari pemerintah pusat,” terangnya mengenai adanya item pengecekan buta warna.
Faisal pun menjelaskan, biaya yang dikeluarkan calon jemaah haji di Puskesmas bukanlah uang rujukan, melainkan biaya pengecekan sesuai surat edaran dari Dinas Kesehatan. “Yang Rp95 ribu bukan untuk membayar rujukan. Itu ada item-itemnya dan harganya telah ditetapkan sesuai peraturan bupati Mandailing Natal,” tutupnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Madina Asnidar Marbun membenarkan ada banyak item kesehatan yang harus dicek untuk pengisian di Siskohat. “Jadi, untuk pemeriksaan tidak menggunakan BPJS karena calon jemaah termasuk pasien umum atau non BPJS dan ini keputusan dari pemerintah pusat,” katanya.
Namun, untuk penanganan penyakit bisa menggunakan BPJS. “Misalnya, ada calon jemaah yang gulanya naik, itu akan dirawat sebagaimana mestinya sampai kadar gula kembali normal. Nah, untuk ini kalau ada BPJS bisa digunakan,” terang Asnidar.
Dia mengungkapkan, sosialisasi pelaksanaan cek kesehatan ini telah dilakukan di Masjid Agung Nur Alan Nur Aek Godang, Minggu (07/01), dengan dihadiri pihak Kementerian Agama Madina. “Di situ kami sampaikan, ada ratusan jemaah yang hadir,” tutupnya.
Sebelumnya, beberapa calon jemaah haji mengeluhkan biaya pemeriksaan kesehatan yang dinilai mahal. Sebab setiap calon diharuskan merogok kocek Rp95 ribu di Puskesmas dan Rp825 ribu di RSUD Panyabungan. (RSL)