Janji Palsu Perkim: Pemdes Malu, Warga Sengsara, Citra Bupati Tercoreng

Sayurmatua (HayuaraNet) – Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tahun anggaran 2022 di Kecamatan Nagajuang disebut hanya omong kosong atau janji palsu.

Pasalnya, dari sembilan penerima yang telah diverifikasi dinas terkait sejak tahun lalu di kecamatan tersebut sampai hari ini belum terealisasi. Akibatnya pejabat pemerintahan desa sebagai fasilitator merasa kecewa dan malu kepada masyarakat.

“Masyarakat penerima sengsara dan ini juga mencoreng nama baik bupati yang berujung pada ketidakpercayaan kepada pemerintah daerah,” kata Kasi Pemberdayaan Desa Nurali Pasaribu di Desa Sayurmatua, Nagajuang, Madina, Sumut, Jumat (22/9).

Nurali menerangkan, usulan penerima bantuan RTLH telah beberapa kali diajukan, tapi baru tahun anggaran 2022 ada tindak lanjut berupa verifikasi. “Awalnya kami usulkan 24, tapi hanya lima yang diterima untuk ditindaklanjuti. Total untuk Nagajuang ada sembilan,” terangnya.

Dia menceritakan, setelah verifikasi data dan dipastikan sembilan orang terpilih sebagai penerima, pihak dari Dinas Perkim datang ke kantor camat Nagajuang. “Penerima dikumpulkan dan disuruh untuk membuka rekening Bank Sumut dan itu sudah selesai dalam tiga hari,” lanjutnya.

Setelah itu, perwakilan penerima dibawa untuk survei toko. “Lalu kata mereka ada swadaya sehingga warga penerima harus bisa mengadakan pasir dan batu,” ujarnya.

Untuk bisa membeli pasir dan batu itu, masyarakat ada yang terpaksa harus meminjam. “Ada yang minjam di koperasi simpan pinjam yang pakai bunga. Sekarang pasir itu sudah rata dengan tanah, bangunan tak kunjung datang,” tegasnya.

Pemerintah desa, jelas Nurali, tidak tinggal diam. Pihaknya telah menyampaikan hal ini ke camat dan Dinas Perkim. “Tapi, yang di Dinas Perkim tidak terhubungi. Ditelepon tidak diangkat, di-SMS tidak dibalas, dijumpai ke kantornya orangnya tidak pernah ada,” tambahnya.

Dia mengaku kecewa dengan ketidakjelasan program tersebut. Apalagi pada awal-awal pendataan pihak Dinas Perkim mendesak agar seluruh persyaratan dilengkapi secepatnya. “Katanya tiga bulan akan selesai. Harus selesai sebelum akhir tahun 2022. Sekarang sudah mau akhir tahun 2023 tetap tidak ada,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, dua dari lima calon penerima di Desa Sayurmatua adalah janda dan memiliki anak yatim. “Coba mereka pakai hati. Bayangkan kalau itu saudara kandung mereka,” tutupnya.

“Ipaoto-oto alai anak yatim (mereka bodoh-bodohi anak yatim),” celetuk warga lain yang ada di tempat wawancara.

Sementara itu perwakilan penerima di Desa Sayurmatua Ilham Syukur berharap pemerintah segera memberikan kejelasan terhadap program tersebut. “Harapannya segera dibangun,” katanya, Jumat (22/9).

Syukur menjelaskan, masyarakat penerima telah bersusah-payah dan terpaksa meminjam untuk membeli pasir dan batu sebagai bagian dari persyaratan. “Itu uang yang kami pinjam ikut difoto sebagai bukti persyaratan terpenuhi,” lanjutnya.

Kepala Desa Sayurmatua saat itu Panangian Nainggolan mengaku awalnya merasa bersyukur dengan adanya program bantuan RTLH itu. “Sebagai dukungan, saya beli materai untuk seluruh peserta. Itu uang pribadi karena saya senang dan bersyukur mengetahui ada warga saya yang menerima,” kata Panangian di kediamannya, Rabu (20/9).

Sebagai kepala desa, katanya, dia tidak tinggal diam dan terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. “Tapi sampai hari ini belum ada hasilnya,” ujarnya.

Kepala Dinas Perkim Madina Rully Andri yang dikonfirmasi, Kamis (21/9), mengaku program bantuan RTLH dikeluarkan saat dirinya belum menjabat di dinas tersebut. “Saya tanya dulu staf,” katanya.

Namun, sampai berita ini dilansir tidak ada jawaban lebih lanjut dari kadis Perkim. Ketidakjelasan informasi dan kelanjutan program ini dibutuhkan masyarakat maupun pemerintahan desa agar bisa memberikan jawaban kepada warga penerima.

Dari data yang dimiliki HayuaraNet, untuk tahun 2022 ada sebanyak 53 warga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai