Longat (HayuaraNet) – Idulfitri bukan momen pamer harta maupun baju baru. Melainkan waktunya untuk meningkatkan rasya syukur dan memperbanyak memuji Allah SWT karena telah memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang melaksanakan puasa Ramadan dengan baik.
Demikian sepenggal nasehat yang disampaikan Ustaz Yusnar Efendi Nasution dalam khutbah Idulfitri di Masjid Al Abror, Kelurahan Longat, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Rabu (10/04). “Idulfitri bukan diukur dari baju baru yang dipakai. Ini momen memperbanyak syukur kepada Allah,” pesannya.
Dia menjelaskan, perayaan Idulfitri adalah bagi mereka yang telah menjalankan ibadah puasa Ramadan. “Orang yang tidak menjalankan puasa tidak berhak berada di masjid ini karena waktu ini adalah momen bagi mereka yang telah melewati ujian Ramadan,” tambahnya.
Di sisi lain, tambahnya, Idulfitri merupakan momen untuk memperbaiki hubungan sesama manusia, antara anak dengan ayah, istri dan suami, sesama saudara, maupun yang bertetangga. “Memperbaiki komunikasi yang mungkin sempat terputus karena salah paham. Minta maaf kepada sesama, yang duluan minta maaf lebih mulia di sisi Allah,” lanjutnya.
Pengajar di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru ini mengungkapkan, ada tiga ciri seseorang yang telah melewati Ramadan dengan baik. Pertama, bertambah ibadahnya. “Setelah melalui pendidikan Ramadan, dia pun terus meningkatkan ibadahnya selepas Ramadan,” sebutnya.
Kedua, sikap seseorang itu semakin baik. “Meskipun dia dikenal baik, tapi ada peningkatan dalam kebaikannya,” terangnya.
Ketiga, lebih dermawan. “Orang yang telah lulus dari ujian Ramadan akan lebih dermawan, lebih suka membantu orang lain. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang tersebut dan mendapat keampunan dari Allah,” harapnya.
Ustaz Yusnar mengakhiri khutbahnya dengan mengingatkan jemaah bahwa mempertahankan capaian ibadah selama Ramadan jauh lebih sulit dibandingkan melewati Ramadan itu sendiri.
Usai salat Id, jemaah terlihat membentuk setengah lingkaran dan saling bermaaf-maafan diiringi lantunan salawat. (RSL)