Hari ke-3 Unjuk Rasa, Warga Singkuang Sambut Ramadan di Depan PT Rendi

Panyabungan (HayuaraNet) – Warga Desa Singkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Shmut, terpaksa menyambut bulan suci Ramadan di depan portal PT Rendi Permata Raya. Pasalnya, hingga hari ke-3 unjuk rasa belum ada kepastian dari perusahaan terkait pembangunan kebun plasma.

Hal ini berbeda dengan umat Islam pada umumnya yang menyambut Ramadan di rumah masing-masing dengan hidangan yang menggugah selera. Bahkan tak sedikit keluarga yang berkumpul untuk sahur bersama.

Ketua KUD Hasil Sawit Bersama (HSB) Sapihuddin yang dihubungi, Rabu (22/3) malam, mengatakan hingga saat ini masih banyak warga yang bertahan di depan pintu masuk perusahaan. Warga, kata Sapihuddin, sepakat bertahan sampai hak mereka dipenuhi .

“Kami sepakat akan terus berunjuk rasa dan bertahan di sini sampai ada keputusan yang memihak petani plasma,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk malam pertama Ramadan dilaksanakan salat Tarawih di tempat tersebut. Dia memastikan akan sahur bersama di bawah tenda.

“Untuk salat Tarawih kami laksanakan di tempat ini juga,” jelasnya.

Sebagian Warga Pengunjuk Rasa Salat Tarawih di Depan Kantor PT Rendi (Istimewa).

Sapihuddin mengungkapkan, untuk hari ini tidak ada mediasi dengan pihak perusahaan karena warga hanya ingin berbicara dengan pembuat kebijakan, bukan karyawan.

Terkait konsumsi selama aksi, termasuk untuk sahur nanti, diperoleh dari bantuan dan kerja sama masyarakat. “Untuk konsumsi diantar oleh masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu salah satu warga yang berhasil dihubungi menambahkan, selain bantuan dari warga ada juga bantuan dari Partai Golkar yang diserahkan pengurus kecamatan (PK) Golkar Muara Batang Gadis.

Untuk diketahui, warga Singkuang I berunjuk rasa di depan kantor PT Rendi sejak Senin (20/3). Warga meminta perusahaan merealisasikan kebun plasma sebanyak 20 persen dari HGU. Unjuk rasa ini merupakan klimaks dari aksi-aksi sebelumnya.

Warga mengaku telah lelah menanti janji perusahaan dan pemerintah. Bahkan, dalam pandangan masyarakat pemerintah seolah kalah dan tak berkutik di hadapan PT Rendi.

Terkait aksi ini telah dilakukan mediasi. Dari hasil pertemuan warga, pihak perusahaan, dan Pemkab Madina disebut  Forkopimda akan melangsungkan rapat pada Jumat (24/3). (RSL)

Mungkin Anda Menyukai