Panyabungan (HayuaraNet) – Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Asnidar Marbun mengimbau masyarakat untuk mengikuti program pemerintah dalam pencegahan penularan HIVA/IDS di Bumi Gordang Sambilan.
Hal itu disampaikan Asnidar dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Payaloting, Desa Parbangunan, Panyabungan, Jumat (01/12).
Sekadar informasi, setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS sedunia untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988.
Dia menerangkan, Dinas Kesehatan Madina telah jauh-jauh hari menjalankan beberapa program pencegahan. “Tanggal 27-28 November pekan lalu kami rapat dengan puskesmas-puskesmas terkait hal ini,” katanya.
Asnidar menguraikan, beberapa program yang telah dilakukan adalah mewajibkan penderita TB untuk cek HIV. “Kedua penyakit ini, kan, bisa disebut bergandengan. Itu makanya kami haruskan pengecekan HIV,” lanjutnya.
Selain penderita TB, ibu hamil dan calon pengantin juga diwajibkan melakukan pengecekan. “Untuk ibu hamil 100%. Catin juga dan program ini sudah lama dijalankan,” sebutnya.
Asnidar mengungkapkan, untuk penderita HIV/AIDS di Madina biasanya terpapar di luar Madina. “Misalnya dia merantau, terus di sana tertular virus ini dan kembali ke Madina,” tambahnya.
Asnidar mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dengan penyakit menular tersebut. Dia mengingatkan, ketika seseorang telah dinyatakan positif bukan berarti harus dijauhi. “Ada obat untuk meredam virus itu agar tidak berkembang. ODHIV tetap bisa berhubungan dengan pasangannya, tapi pakai pengaman,” sebutnya.
Terhadap tenaga kesehatan, Asnidar meminta untuk memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan pemeriksaan. “Terus alat kesehatan yang digunakan termasuk infus juga diperhatikan,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah kasus HIV (human immunodefiency virus) di Indonesia diproyeksikan mencapai 515.455 kasus selama Januari-September 2023. (RSL)