Panyabungan (HayuaraNet) – Keluhan kepala sekolah terkait pengadaan rebana masih berlanjut. Pasalnya, selain kebutuhan yang tidak mendesak juga harga yang ditawarkan pihak pengadaan naik sebesar Rp500 ribu. Kini, harga rebana yang harus dianggarkan dari dana BOS itu pun menjadi Rp9,5 juta.
Demikian disampaikan salah satu kepala sekolah di wilayah Panyabungan yang menghubungi redaksi pada Minggu (18/6).
“Pekan kemarin meraka (pihak pengadaan) sudah datang ke sekolah. Harganya dinaikkan jadi Rp9,5 juta,” katanya.
Kepala sekolah tersebut tak habis pikir dengan alasan pengadaan rebana ini sehingga sekolah harus tetap membeli alat musik tersebut. Bahkan, viralnya pengadaan rebana ini seolah tak menjadi hambatan bagi pihak yang menjalankan bisnis pengadaannya.
“Entah apa urgensinya sehingga harus dibeli oleh sekolah. Kami pikir setelah viral tidak ada lagi paksaan untuk membeli rebana ini. Eh, ternyata tak mempan, malah harganya dinaikkan,” jelas kepala sekolah itu.
Dia menambahkan, sebagai kepala sekolah telah mencari informasi harga rebana. “Di salah satu toko di Panyabungan harga Rp3 juta pun sudah bagus, terus untuk apa beli ke meraka dengan harga sampai Rp9,5 juta,” sebutnya.
Proposal Sekolah
Kuat dugaan untuk menutupi unsur pemaksaan pembelian rebana, pihak pengadaan mendatangi sekolah-sekolah dan meminta kepala sekolah mengajukan proposal pembelian alat musik tersebut.
“Kami diminta membuat proposal, seakan-akan kami yang butuh rebana itu. Padahal sekolah kami tidak butuh karena masih banyak hal penting yang harus kami beli,” terangnya.
Kepala sekolah tersebut menduga ada campur tangan orang-orang penting di lingkungan Pemkab Madina sehingga pengadaan rebana itu harus terealisasi apa pun yang terjadi.
“Dari yang datang ke sekolah, sepertinya keluarga salah satu mantan anggota DPRD,” tuturnya.
Namun, kepala sekolah tersebut masih enggan menyampaikan nama perusahaan dan orang yang datang ke sekolah. “Mungkin lain kali saya sampaikan,” tutupnya.
Sebelumnya, pengadaan rebana yang terkesan dipaksakan jadi prioritas ini telah mencuri perhatian masyarakat. Bahkan ada yang berkelakar pengadaan rebana itu untuk mewujudkan rekor MURI baru berupa penampilan hadroh terbanyak dalam satu waktu oleh siswa-siswi di Madina. (RSL)