Medan (HayuaraNet) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menuturkan orang baru di Partai Golongan Karya (Golkar) merisak (membully) dirinya.
Hal itu Edy sampaikan saat menghadiri peresmian kantor baru Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut di Jalan Sudirman, Medan, Jumat (9/9).
Pegakuan Edy tersebut bermula saat melihat kehadiran pengurus Golkar hadir dalam peresmian kantor Demokrat itu. Selain Golkar, Demokrat juga mengundang pengurus partai lainnya.
“Yang pakai baju kuning ini (Golkar-red), orang ini pura-pura bukan pengusung saya. Mungkin gara-gara orang-orang yang baru inilah yang bully-bully aku ini,” kata Edy.
Edy menjelaskan, ia memiliki pengalaman panjang dengan Partai Golkar karena dari tahun 1987 sudah mengawal Bu Tutut (putri presiden kedua Soeharto) yang saat itu menjabat sebagai ketua partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Orang-orang yang baru ini, yang bully-bully saya ini. Dia (pengurus Golkar-red) tak tahu TNI itu (dulunya) kader Golkar. Sekarang Golkar yang baru ini, awak pulak yang di-bully-nya. Dosa kalian nanti,” sebut Gubsu.
Belakangan hubungan Golkar dengan Edy Rahmayadi sempat memanas. Hal itu bermula dari keterangan Edy yang menuding Partai Golkar tidak mendukung proyek infrastruktur senilai Rp 2,7 miliar yang dijalankan dengan sistem multiyears di Sumut.
Saat itu, Ketua Koordinator Bidang Hukum dan HAM Partai Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir mewanti-wanti langkah Gubsu Edy dalam menjalankan kebijakan itu. Riza khawatir proyek jalan dan jembatan tersebut bisa melanggar hukum. Wanti-wanti itu dipandang Gubsu Edy sebagai sikap Partai Golkar tidak mendukung pembangunan. (RSL)