Golkar Kedepankan Politik Persatuan

Jakarta (HayuaraNet) – Partai Golongan Karya (Golkar) dalam mengarungi kontestasi politik mengedepankan persatuan dan berkemajuan serta menghindari politik pecah belah atau politics of fear.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Golkar Airlangga Hartarto saat peluncuran aplikasi Golkar Institute Training App (GITA) di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (13/6).

Peluncuran aplikasi pendidikan politik ini dilakukan bersamaan pembukaan executive education program for young political leaders angkatan 7.

Airlangga menekankan pentingnya kepemimpinan yang dibangun atas dasar kerja sama, bukan saling menjatuhkan.

“Partai Golkar sifatnya inklusif. Oleh karena itu Partai Golkar merekrut, bekerja sama dengan partai lain. Yakni dengan membentuk koalisi dengan PAN dan PPP,” katanya.

Dengan membentuk KIB, jelas Airlangga, Golkar ingin menunjukkan bahwa politik yang dikedepankan partai berlambang beringin itu adalah politik yang mempersatukan.

“Membelah itu syaratnya adalah ekstremisme, dan ekstremisme itu adalah pendekatan ketakutan atau pun intimidasi dari masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Ekonomi ini.

Di hadapan para politisi muda yang ikut pendidikan politik melalui Golkar Institute Airlangga menerangkan, selain tantangan untuk menyatukan masyarakat, Golkar dan pemerintah Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan pascapandemi Covid-19.

“Pemerintah memiliki sejumlah agenda prioritas di G20, antara lain, mendorong pembangunan arsitektur kesehatan dan transisi energi berkelanjutan yang ramah lingkungan,” sebutnya.

Airlangga berharap berharap Training App dan alumni Golkar Institute bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan politik di Indonesia.

“Golkar menjadi salah satu partai dalam pemerintah dan ikut membangun. Partai Golkar bukan partai penonton. Inilah momentum Partai Golkar untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap. Artinya, Golkar harus menang di 2024,” tutup Airlangga. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai