Fraksi DPRD Ramai-Ramai Soroti Opini WDP dan PAD

Panyabungan (HayuaraNet) – Pada lanjutan rapat paripurna Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2021, fraksi di DPRD ramai-ramai menyoroti opini WDP dalam pengelolaan anggaran. Selain itu, PAD retribusi yang hanya 34,52 persen dari target turut menjadi perhatian fraksi-fraksi.

Paripurna yang sebelumnya diskors untuk memberikan waktu bagi tiap fraksi menyiapkan pandangan umum dibuka kembali oleh Wakil Ketua DPRD Erwin Efendi Nasution sekitar pukul 15.30 WIB.

Fraksi Gerindra menilai pemerintah tidak maksimal memanfaatkan potensi PAD sehingga pendapatan dari sektor ini masih minim.

Peningkatan kemiskinan sesuai data BPS juga menjadi perhatian partai ini.

“Tamparan bagi kita karena peningkatan pendapatan daerah berbanding lurus dengan peningkatan angka kemiskinan,” kata Hidayah Erlina yang didaulat membacakan pandangan fraksi.

Menurut fraksi Gerindra, pemerintah harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan meritokrasi, pengurangan TKS yang tidak efektif, peningkatan mutu guru, penambahan dokter spesialis, dan mengevaluasi PT Sorikmas Mining.

Senada dengan Gerindra, fraksi Demokrat menegaskan untuk tahun mendatang pemerintah harus berhasil mencapai opini WDP. Target ini tak bisa lagi ditawar-tawar.

Sementara itu Fraksi Golkar mengaku miris dengan capaian PAD yang hanya di angka Rp 1,9 miliar dari target Rp 5,6 miliar.

Terkait opini WDP, fraksi partai berlambang Pohon Beringin ini merasa heran dengan sikap pemerintah yang telah bisa memetakan permasalahan, tapi tak kunjung bisa atau tidak mau mengurai persoalan yang mengganjal pencapaian WTP.

Pandangan umum fraksi Amanah Berkarya yang dibacakan Syafaruddin Ansyari menilai pemerintah tidak berusaha maksimal meningkatkan PAD.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya potensi PAD yang tidak disentuh seperti terminal, perusahaan angkutan, dan stadion.

Tak hanya itu, fraksi Amanah Berkarya juga meminta pemerintah agar segera mengevaluasi keberadaan PT Sorikmas Mining yang selama 24  tahun ini baru bisa pada tahap eksplorasi.

Fraksi-fraksi lain memilih untuk tidak membacakan pandangan umum fraksi mengingat waktu yang singkat. Apalagi rapat paripurna ini sempat molor sekitar 1,5 jam.

Usai pandangan fraksi dibacakan, Erwin Nasution menskors rapat sampai pukul 20.00 WIB malam ini untuk memberikan waktu kepada bupati menyusun Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi Babak Pertama. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai