Hutabangun Jae (HayuaraNet) – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Partai Hanura Fahrizal Efendi Nasution mengaku sangat dekat dengan Desa Hutabangun Jae. Bahkan dulu bisa disebut dia belajar politik di desa tersebut.
“Saya sangat dekat dengan salah satu tokoh desa ini di masa lalu. Dulu, sebelum jalan sebagus sekarang ke Sopo Sorik, kalau hujan atau terlambat pulang, saya menginap di rumah beliau,” katanya saat melakukan Reses I IV Tahun Sidang IV 2022-2023 di Desa Hutabangun Jae, Sabtu (3/12).
Lebih lanjut, Fahrizal menjelaskan, pemilihan Desa Hutabangun Jae sebagai tempat reses bukan semata menyerap aspirasi, tapi juga untuk menyambung silaturahmi dengan masyarakat.
“Aspirasi masyarakat sudah pasti akan saya sahuti, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kembali merajut silaturahmi dengan masyarakat di sini. Apalagi dulu saya cukup dekat dengan beberapa tokoh desa ini,” ujarnya.
Lebih lanjut pria bergelar Sutan Kumala Bongsu Lenggang Alam ini mengajak masyarakat untuk mulai membangun kepercayaan diri dengan usaha yang digeluti, utamanya sektor pertanian dan perikanan.
“Meskipun hanya bertani bukan berarti tidak bisa maju. Kalau ada kepercayaan bahwa usaha yang dijalankan membawa kesuksesan pasti akan lebih giat dan mau terus berinovasi,” jelasnya.
Fahrizal mencontohkan, saat ini ikan air tawar dari Madina susah laku di pasaran, tapi ikan dengan jenis yang sama dari Pasaman atau Rao justru menguasai pasar ikan di Madina.
“Ini yang harus dicontoh dan dipelajari. Apalagi tanah Madina sangat subur. Sayur-sayuran dari wilayah Ulu Pungkut atau Puncak Sorik Marapi seharusnya bisa dikirim ke luar daerah,” terangnya.
“Sama halnya dengan masyarakat di desa ini yang utamanya petani. Sawah harus benar-benar digarap dengan baik sehingga tidak ada lagi petani yang beli beras,” tambahnya.
Dalam penyampaian aspirasi, warga yang hadir meminta Fahrizal Efendi untuk memperjuangkan beberapa pembangunan infrastruktur dan peningkatan produksi pertanian.
“Kami berharap Bapak Fahrizal terus membantu kelanjutan pembangunan masjid di desa kami. Kemudian, mayoritas penduduk desa ini penghasilannya dari karet, kami minta perhatian untuk pembangunan jalan sentra produksi karet,” pinta salah satu warga.
Anggota DPRD dua periode ini pun meminta masyarakat dibantu oleh kepala desa membuat proposal permintaan pembangunan yang diajukan. “Sekarang prosedurnya seperti itu. Nanti proposalnya dibuat biar saya sampaikan di gedung parlemen,” terangnya.
Fahrizal menyebutkan, baginya tidak penting banyak permintaan, yang paling utama adalah permintaan itu benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat luas dan bisa berfungsi dalam waktu yang lama. (RSL)