Excavator Tambang Ilegal Beroperasi, Ribuan Nyawa di Sulangaling Jadi Taruhan

Panyabungan (HayuaraNet) – Sebanyak enam excavator beroperasi di hulu sungai Lolo Sulangaling, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG) dalam beberapa bulan terakhir. Akibatnya, tak hanya air yang menjadi keruh, tapi juga berpotensi mengancam ribuan nyawa warga sekitar dengan banjir bandang.

Keenam excavator itu disebut beroperasi dalam hal penambangan emas ilegal di lokasi tersebut. Tak main-main alat berat itu diperkirakan telah meluluhlantakkan seluas 30 hektare areal hutan.

Penambangan emas dengan menggunakan alat berat itu bisa menjadi petaka bagi masyarakat di empat desa, yakni Ranto Panjang, Lubuk Kapundung l, Lubuk Kapundung ll dan Hutarimbaru. Apalagi pada musim hujan, daerah ini kerap dilanda banjir. Lahan yang dirusak penambang emas ilegal itu ditengarai akan menyebabkan banjir yang lebih dahsyat dari banjir-banjir sebelumnya.

Mengutip StArtNews, rencananya warga empat desa itu akan mendatangi penambang emas ilegal untuk menghentikan aktivitas perusakan hutan dan meminta pertanggungjawaban.

Selain akan mendatangi lokasi tambang, warga juga meminta agar aparat penegak hukum menertibkan tambang emas ilegal itu sebelum kerusakan hutan makin meluas.

Wahdi Saputra, warga Siulangaling, pada Jumat (06/10) malam mengatakan aktivitas tambang di Sungai Lolo Siulangaling baru diketahui setelah ada informasi dsri warga Desa Sale Baru yang melihat beberapa alat berat melewati desa itu menuju hulu sungai.

Dia pun meminta informasi tersebut dilanjutkan kepada Kapolres Madina AKBP M. Reza Chairul Akbar Sidik dengan harapan ada tindakan tegas berupa penghentian aktivitas penambangan.

“Aktivitas itu mengancam ribuan nyawa kami di Siulangaling jika terjadi hujan. Tolong ya Pak,” pintanya. (RSL)

 

Mungkin Anda Menyukai