Panyabungan (HayuaraNet) – Direktur RSUD Panyabungan dr. Muhammad Rusli Pulungan mengaku tidak tahu apakah ketiga dokter spesialis dalam yang mengikuti Kongres ke-XVIII PAPDI di Semarang merupakan peserta semata atau turut menjadi pembicara.
Hal itu disampaikan dr. Rusli ketika diklarifikasi terkait penutupan layanan Poli Dalam rumah sakit daerah itu selama satu minggu karena para dokter spesialis penyakit dalam mengikuti secara langsung kongres tersebut, meskipun pelaksanaannya model hybrid.
“Ya untuk peserta mungkin saja bisa (online), tapi, kan, dokter tidak hanya bisa sebagai peserta, sesekali juga harus menjadi penyaji. Saya tidak tahu pasti apakah dokter penyakit dalam kita ikut dalam penyajian pada acara event ilmiah mereka ini atau tidak,” katanya ketika dihubungi di ruang kerjanya, Jumat (15/7).
dr. Rusli mengungkapkan, sebelumnya pimpinan dan manajemen rumah sakit telah mengimbau agar dokter pada bidang yang sama untuk tidak meninggalkan daerah dalam waktu yang bersamaan.
Meskipun ketiganya keluar daerah dan poli dalam ditutup, Direktur RSUD mengklaim pelayanan kepada pasien tidak terkendala.
Dokter Spesialis THT ini menjabarkan, pihak manajemen telah mengantisipasi agar pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dengan baik.
“Sudah kita antisipasi. Karena kebetulan kita punya dokter penyakit paru dan punya dokter jantung. Kemudian untuk penyakit-penyakit kronis kita layani dengan menempatkan pelayanan IGD-nya,” ujarnya.
Dia juga menerangkan, bahwa kongres itu merupakan sebuah even atau acara ilmiah yang wajib diikuti oleh seluruh dokter spesialis sesuai dengan keahliannya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan tambahan nilai SKP.
dr. Rusli menambahkan, sebagai tambahan upaya antisipasi ia telah menghubungi dokter spesialis penyakit dalam RS Permata Madina untuk mengisi kekosongan poli dalam seminggu ini, tapi terkendala izin di aplikasi.
“Kebetulan dokter spesialis dalam RS Permata Madina mengikuti kongres melalui daring. Saya minta secara langsung untuk sementara bekerja di sini, tapi terkendala pada aplikasi BPJS. Tidak mungkin beliau bekerja tanpa dibayar,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Poli Dalam RSUD Panyabungan terpaksa ditutup selama seminggu (12-16 Juli) sebagaimana yang tertera pada pintu ruangan poli tersebut karena para dokter mengikuti kongres.
Kekosongan dokter ini pun mendapat preseden buruk dari masyarakat.
“Bayangkan selama seminggu poli dalam tutup. Andaipun keluar kota itu memang urgen masa, sih, ketiganya bersamaan berangkatnya,” kata salah seorang warga Panyabungan yang enggan namanya dituliskan.
Untuk diketahui, sesuai dengan Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor: 800/0406/K/2002 tenang Besaran Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal disebutkan para dokter spesialis setiap bulannya berhak mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 15.300.000,-. (RSL)