Sulawesi Barat (HayuaraNet) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mengakibatkan belasan ribu warga mengungsi.
Berdasar informasi yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar setidaknya 15 ribu warga mengungsi dan 17 orang mengalami luka-luka yang sedang dalam perawatan medis.
Kepala BPBD Sulbar Amri Ekasakti mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang terjadi Rabu (8/6) berpusat di Kabupaten Mamuju.
“Total warga yang menggungsi di Mamuju dan Majene kurang lebih ada 15 ribu lebih. Untuk korban luka ada 17 orang yang masih dalam perawatan medis,” kata Amri, Kamis (9/6).
Sesuai keterangan Kepala BPBD, saat ini ada beberapa tempat yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian. Beberapa di antaranya adalah adalah di Stadion Manakarra dengan rincian ada 1.185 orang, Jalur dua Kelurahan Mamunyu (500), kantor Bupati Mamuju (100), kantor TVRI Sulbar (70) dan Kecamatan Tapalang Barat (6.000).
“Kalau di Majene itu di SMK Bukit Tinggi kurang lebih 500 orang mengungsi, lalu di Kelurahan Malunda, Desa Maliaya, Mekkatta, Lombong dan Kecamatan Tubo kurang lebih ada 7.000 orang yang tersebar secara berkelompok di daerah masing-masing,” tutur Amri.
Sementara untuk korban luka-luka, Amri merinci luka berat ada 3 orang, luka sedang satu orang dan luka ringan 13 orang.
“Para korban dirawat di RS Bhayangkara, RSUD Mamuju, RSUD Sulbar dan Puskemas Binaga,” jelasnya.
Amri mengungkapkan, pihaknya hingga hari ini masih melakukan pemantauan di sejumlah titik lokasi pengungsian dan mengevakuasi pasien rumah sakit.
“Dapur umum telah didirikan baik dari milik Brimob, Kementerian PU, Dinas Sosial Sulbar dan di tempatkan di Stadion Manakarra, kantor Bupati Mamuju serta Jalur 2 Mamunyu, untuk mendistribusikan kebutuhan para pengungsi,” tutup Amri. (RSL)