Kotanopan (HayuaraNet) – Luapan sungai Batang Gadis di tengah curah hujan yang tinggi jauh lebih lebar dari biasanya. Hal ini diduga akibat adanya excavator yang mengeruk bantaran sungai untuk aktivitas penambangan emas secara ilegal di Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Biasanya, saat musim hujan seperti ini tinggi air tak sampai menyentuh halaman belakang masjid di pinggir sungai. Selain itu, persawahan warga pun turut terbenam. “Di belakang masjid sudah sampai betis orang dewasa,” kata salah seorang warga yang menghubungi redaksi, Senin (13/11) malam.
Dia tidak bisa memastikan lebarnya luapan air akibat adanya aktivitas excavator, tapi dia mengungkapkan hal ini tidak terjadi sebelum banyak alat berat beroperasi di sungai itu. “Saba ni alak pe ma bonom. Aek i madung di belakang rumah makan ALS i. Biasona inda sampei tu si,” jelasnya.
Kalimat tersebut bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira bermakna, sawah warga sudah terbenam. Tinggi air sudah mencapai rumah makan loket ALS. Biasanya tak sampai ke situ meskipun air meluap.
Dia berharap pemerintah cepat turun ke lokasi untuk berjaga-jaga mengingat cuaca yang masih hujan. “Takutnya kalau hujan terus seperti ini sungai benar-benar meluap dan sampai ke permukiman warga,” sebutnya.
Belakangan aktivitas penambangan emas ilegal di daerah tersebut menjadi perhatian banyak pihak. Namun, meskipun wakil bupati telah bersuara, para pelaku penambangan seolah tak peduli. Selain itu, aparat penegak hukum maupun TNI di wilayah Kecamatan Kotanopan seakan tutup mata. (RSL)