Dapil I Madina: Kursi Bertambah, Persaingan Kian Ketat

Panyabungan (HayuaraNet) – KPU Mandailing Natal (Madina) telah mengeluarkan daftar calon legislatif tetap (DCT) melalui Surat Keputusan KPU Madina nomor 754 tahun 2023 dengan ketetapan 463 orang terdiri dari 296 laki-laki dan 167 perempuan. Salah satu yang menarik adalah pertarungan di Dapil I Madina, meliputi Kecamatan Panyabungan, Panyabungan Barat, dan Panyabungan Timur.

Dapil I untuk Pemilu 2023 mendapatkan tambahan satu kursi, dari sebelumnya sembilan kini ada 10 kursi yang siap diperebutkan puluhan caleg. Persaingan di dapil (daerah pemilihan) ini pun ditengarai kian ketat karena berbagai faktor. Patut diketahui, dua nama pemilik kursi dari dapil ini akan bertarung untuk duduk di DPRD Sumut, yakni Sobir Lubis dari Partai Golkar dan Syafruddin Ansari (Todong) dari Partai Demokrat.

Dengan demikian, dari 10 kursi tersedia hanya ada tujuh petahana, yakni Erwin Efendi Lubis dan Zainuddin Nasution dari Partai Gerindra, Dodi Martua (Demokrat), Miftahul Falah (PKB), Budiman Borotan (PKS), Irfan Syukri Tanjung (Hanura), dan Zulfahri (PPP). Selain kemungkinan muncul nama-nama baru, juga tak menutup kemungkinan ada dua partai yang bisa memperoleh dua kursi.

Meskipun Partai Golkar tak punya petahana di dapil ini, tapi berbagai elemen masyarakat, baik itu praktisi politik, pengamat, maupun masyarakat biasa menilai partai beringin masih akan mampu mempertahankan perolehan kursi di Dapil I.

Nama Arsidin Batubara salah satu yang mendapat sorotan, maklum saja pria kelahiran Tabuyung ini telah duduk di kursi parlemen dalam tiga periode terakhir. Kepindahannya ke Dapil I akan menjadi warna tersendiri. Selain itu ada nama Nasrul Hilmi Nasution. Boleh jadi namanya tidak setenar Hj. Ernidah atau Mhd. Sopian Sori, tapi langkah politiknya tak bisa dipandang sebelah mata.

Dua nama lain yang dituliskan patut menjadi perhatian. Hj. Ernidah merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pertanian, utamanya pupuk. Tentu jaringan distributor usaha yang digelutinya akan menjadi keuntungan tersendiri. Pun dengan Sopian Sori. Pria yang akrab disapa Ansori ini sudah lama malang melintang di dunia konstruksi. Selanjutnya ada nama Syawaluddin, tokoh pemuda di kawasan Panyabungan Timur. Lalu, ada Ustaz Syukri Tanjung, H. Rudi Harnas Nasution, H. Irwan Ernanda, Siti Fatimah, dan Halimatussakdiah.

Keputusan Todong tak lagi ikut di kancah legislatif kabupaten bukan berarti kursi milik PAN itu akan lowong begitu saja. Nama Hatta Usman Rangkuti masih bertengger di DCT. Pria kelahiran Longat ini pada pentas Pemilu 2019 lalu berhasil meraup suara tertinggi keempat di Dapil I. Sayangnya, perolehan suaranya lebih rendah dari Todong dan tak cukup untuk menyegel dua kursi.

Perolehan suara Partai Nasdem salah satu yang patut ditunggu. Penetapan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden yang diusung partai besutan Surya Paloh ini ditengarai akan menjadi keuntungan tersendiri bagi para caleg. Tak dimungkiri, gaung Anies di Bumi Gordang Sambilan terdengar lebih kencang daripada capres lain, termasuk Prabowo yang pada periode lalu berhasil meraup 94 persen suara.

Partai Hanura masih mengandalkan Irfan Syukri Tanjung untuk meraih suara maksimal. Tentu ini merupakan hal yang wajar, mengingat Irfan telah duduk di kursi DPRD dalam 10 tahun terakhir atau dua periode. Tak hanya itu, partai yang dipimpin H. Fahrizal Efendi Nasution di tingkat kabupaten ini punya target menjadi pimpinan parlemen. Maka dari itu, caleg-caleg potensial telah disiapkan, termasuk di Dapil I.

Satu partai lain yang digadang-gadang punya potensi besar meraih dua kursi di dapil ini, selain Partai Gerindra, adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai tempat bernaung bupati aktif saat ini, H. M. Jafar Sukhairi Nasution, masih mengandalkan Miftahul Falah dan Ketua DPC Khoiruddin Faslah Siregar. Nama lain yang cukup diperhitungkan Ketua KONI Miswaruddin Daulay dan Sumitro (Long). Kolaborasi keempatnya dinilai akan memberikan dampak positif dibandingkan periode lalu.

Erwin Efendi Lubis sepertinya masih akan mampu mempertahankan perolehan suaranya pada tahun 2019 lalu. Pria yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Madina terlihat lebih populer dari sebelumnya. Pun dengan semangat pemenangan Gerindra untuk memuluskan jalan Prabowo ke kursi presiden menjadi tantangan tersendiri yang harus mereka capai.

Kolaborasi Erwin dan Zainuddin Nasution (Udin Cino) dipandang akan mampu meraih suara maksimal di Gunungtua Raya. Apalagi, anggota DPRD lain dari PAN Syafruddin Ansari tidak ikut lagi bertarung di tingkat kabupaten. Hal ini akan menjadi keuntungan tersendiri. Belum lagi susunan caleg yang turut melibatkan Ketua HIPMI Madina Zainal Arifin Lubis dan mantan anggota DPRD Ludfan Nasution.

Itu belum termasuk dengan adanya kemungkinan Erwin akan diusung sebagai calon kepala daerah dengan catatan Gerindra kembali keluar sebagai pemenang di Madina. Tentu, untuk mencapai hal itu partai besutan Prabowo Subianto ini harus menggerakkan mesin partai lebih maksimal dari tahun 2019.

Nama lain yang patut diperhitungkan adalah Ali Makmur Nasution (Jaganding). Patut diingat, anggota DPRD Madina dua periode ini (2009-2014 dan 2014-2019) adalah pemecah rekor perolehan suara individual di Madina. Tahun 2014 lalu, suami dari Hj. Lely Hartati (mantan ketua DPRD Madina) ini meraih 5.244 suara.

Dari komposisi caleg yang telah ditetapkan, sepertinya para petahana masih akan mendominasi, tapi dengan adanya penambahan kursi dan petahana yang tak ikut berkompetisi membuka peluang lebar bagi caleg lain untuk duduk. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai